"Selamat datang di blog ufo-spiritual.blogspot.com"

Semoga bisa memberikan INSPIRASI kepada Anda

Gambar Senjata Trisula Weda, Ratu Adil + 939

Gambar Senjata Trisula Weda, Ratu Adil + 939
Gambar hasil dari Apresiasi "Bait Terakhir Ramalan Jayabaya"

Halaman Khusus untuk Ramalan Jayabaya.

Khusus untuk Artikel-artikel Ramalan Jayabaya, bembahasan lebih luas "Senjata Trisula Weda", untuk Artikel-artikel lhusus ini yaitu Senjata Trisula Weda yang ke-4 dan seterusnya Silahkan Anda Kunjungi di Blog Khusus : http://trisulaweda939.blogspot.com/

Minggu, 12 September 2010

Pasar Setan


Pasar Setan

Pasar Setan ini pada dunia materi berupa lapangan ditumbuhi rerumputan dan semak-semak. Di sekeliling dan didalam lapangan yang luas itu ada banyak tempat bebatuan besar dan kecil yang tertata rapi membentuk seperti tempat pemujaan pada masa lalu,pada jaman Manusia Purba. Lapangan ini tidak ada pohon yang bisa tunbuh seperti di pinggir lapangan.

Letak Pasar Setan ini terletak di Gunung Lawu di perbatasan antara Jawa Tumur dengan Jawa tengah,sepertinya merupakan situs peninggalan Manusia Purba dan merupakan tempat Pemujaan kepada Roh-roh dan makhluk gaib,daripada tempat menyembah kepada Tuhan yang Maha Pencipta. Tempat ini sampai sekarang masih merupakan tempat untuk memohon sesuatu kepada makhluk Ghoib, bahkan ada yang melakukan perjanjian dan transaksi dengan makhluk gaib Setan dan Jin.

Dapat dilihat ditempat ini kadang ada sesaji diletakkan diatas batu ditempat ini. Tapi sering juga dapat dilihat orang meletakkan uang dibawah batu yang ada disitu yaitu batu dimiringkan setelah itu uang atau benda ada juga yang berupa perhiasan yang ditaruh dibawah batu itu, anehnya setelah uang atau perhiasan yang ditaruh dibawah batu itu tidak ada yang berani mengambil-nya, apa sebabnya...takut kepada Para setan dan Jin yang ada ditempat itu.

Lebih aneh lagi yaitu dari dulu sampai sekarang benda-benda,perhiasan dan uang yang ditaruh dibawah batu-batu itu,orang-orang yang menaruh uang,perhiasan atau benda-benda tidak pernah menjumpai benda-benda yang ditaruh oleh orang lain atau yang pernah dia taruh,dari sini apa yang terjadi?

Ternyata uang,perhiasan dan benda-benda yang ditaruh ditempat itu lenyap diambil oleh makhluk gaib yang melakukan perjanjian dan transaksi dengan manusia sesuai janjinya. Jika maksud dan tujuannya tercapai maka mereka yang melakukan perjanjian menaruh uang,perhiasan atau barang yang di janjikan kepada Setan dan jin penghuni tempat itu, diletakan dibawah batu.

Karena tempat ini merupakan tempat transaksi dan tempat perjanjian dengan makhluk gaib Setan dan Jin ini maka tempat ini dinamakan Pasar Setan. Didunia gaib juga merupakan tempat para Setan dan Jin melakukan perdagangan yaitu tempat ini merupakan Pasar yang ramai. Setan dan Jin di Pasar ini selain tempat berdagang sesama Setan dan Jin juga merupakan tempat transaksi dengan Manusia (antar dimensi), terjadi perpotongan Dimensi gaib dengan alam nyata (alam materi) sungguh aneh tapi nyata.

Pernah terjadi hal yang diluar akal dan pikiran normal yaitu rombongan pendaki gunung yang mendaki Gunung Lawu ini kehabisan makanan pada malam hari, untuk sementara rombongan Pendaki ini berhenti dan dari rombongan ini dua Remaja turun ke kampung untuk membeli Mie instan ke kampung yang berada tidak jauh dari tempat berhentinya rombongan itu. Kedua Remaja ini turun gunung,malam yang gelap dan langit menerangi kegelapan malam merupakan pemandangan yang sangat unik, disekeliling jalan ada pepohonan batu-batu menambah asyik-nya perjalanan.

Tidak seberapa jauh kedua Remaja ini melihat perkampungan dan dilihatnya ada pasar yang ramai orang bejualan dan ramai pula pembeli yang datang ke pasar itu. Lampu-lampu terang menerangi pasar yang ramai itu Satu Remaja itu berguman : Tempat kampung tidak jauh gini katanya jauhnya sampai dua kilo meter. Remaja satunya berkata jauh kok dulu itu aku pergi bersama A kekampung ini, tapi sekarang kok dekat ya? Aneh...tidak sampai satu kilo meter!!! Ada pasar juga...dulu aku waktu kesini tidak ada Pasar,yang ada Warung kopi dan Toko. Ayok melihat-lihat Pasar itu. Ajak Remaja yang pernah ke kampung yang dituju.

Sesampai di pasar itu mereka berdua melihat-lihat orang-orang yang berjualan sambil mencari Mie instan, ada yang berjualan pakaian, makanan,peralatan dapur,buah-buahan, mainan anak-anak dan sampailah pandangan Remaja itu kepada penjual jam tangan. Mereka berdua tertarik dan menghampiri penjual jam tangan itu. Jam tangan dilihat-lihat semuanya tak ada yang lolos dari pandangan mata dan salah satu Remaja itu tertarik dengan jam tangan yang dijual oleh penjual jam tangan itu. Terjadilah tawar menawar dengan penjual jam tangan itu.

Dalam tawar menawar harga barang itu mulai harga empat puluh ribu rupiah tawar menawar ini sampai terjadi kesepakatan harga yaitu sebesar dua puluh ribu rupiah. Dari kesepakatan harga ini jam tangan dibeli dan dikeluarkan-nya uang sejumlah uang yang disepakati. Jam tangan dan uang telah berpidah tangan, maka dipakai-lah jam tangan itu dengan hati yang senang dan bahagia,karena sudah lama ingin membeli jam tangan sekarang bisa terkabulkan keinginannya.

Sekarang mereka berdua mencari Mie Instan yang Mereka perlukan,tapi mereka tidak melihat orang berdagang Mie instan yang Mereka cari, setelah lama berputar-putar mencari Mie instan tetapi mereka tidak menemukannya mereka berdua kemudian memutuskan kembali ke teman-temannya yang menunggu. Mulailah mereka berdua naik lagi menemui teman-temannya dan akan memberi laporan kalau Mie instan tidak didapatkan, karena tidak ada toko atau warung yang menjual Mie instan. Satu remaja yang membeli jam tangan ingin memamerkan jam tangan yang Dia beli kepada teman-temannya karena merasa senang dan sudah biasa kalau punya barang baru saling pamer dan saling menilai.

Setelah sampai di kelompoknya,Remaja yang membeli jam tangan itu memerkan jam tangan-nya kepada semua teman-temannya, dengan diterangi lampu senter mereka bergantian melihat jam tangan. Waaahhh jam tangan yang bagus mereknya aneh,aku belum pernah melihat model jam tangan seperti ini wah keren...!!! Begitulah komentar salah satu temannya yang kebetulan dalam rombongan itu termasuk pendaki gunung senior.

Karena tertarik dengan model jam tangan yang baru dibeli itu,Remaja itu mengajak kedua temannya kembali ke pasar. Aku tidak tahu kalau di dekat sini ada Pasar. kata Remaja yang sudah senior di jalur pendakian Gunung Lawu itu. Maka berangkat-lah mereka bertiga, tapi ada temannya yang mau ikut juga karena ingin tahu Pasar itu, sekarang mereka berjumlah empat Remaja turun pergi ke Pasar.

Mereka berempat turun dan setelah ditempat yang seharusnya sudah mereka lihat perkampungan itu,mereka berdua tidak melihat lampu sama sekali,tidak seperti waktu mereka turun berdua tadi. Kedua Remaja itu mengingat-ingat dan melihat-lihat tempat yang tadinya ramai ada perkampungan dan Pasar yang terang-benderang sekarang yang mereka lihat kok sunyi sepi gelap tidak ada satu lampu yang menerangi ditempat itu. Mereka berempat berhenti dan kedua Remaja itu melihat di sekeliling tempat itu,sambil mengingat-ingat tanda pohon-pohon dan batu-batu ditempat itu. Disini aku sudah melihat dan disana itu tempat Pasarnya, tapi sekarang dimana yaaa...??? Kata remaja yang membeli jam tangan itu.

Ayok kesana...!!! Saya tunjukan tempat yang kamu maksud dan kamu harus mengingat tempat kamu keluar dari pasar tadi. Kata Remaja yang sudah senior di jalur pendakian

Setelah sampai di tempat yang dimaksud, kedua Remaja itu mengatakan: "setelah keluar dari Pasar melihat poho-pohon dan batu-batu yang berada di dekat lapangan itu, keadaan-nya terang". Berkata Senior :"Yang kamu maksud tempat ini yaitu di lapangan itu tempat Pasar Setan. Kalau kampungnya masih jauh, ayo Kita kelapangan sana melihat tempatnya supaya kamu paham keadaan-nya.

Ini yang kamu maksud tadi kamu masuk ke alam Jin dan Setan ditempat ini, lihat ada batu-batu yang di tata rapi disekitar lapangan ini. kata yang Senior menjelaskan. Kalau begitu tadi barang yang kamu beli milik Setan. berkata lagi. Kita kembali saja ke rombongan OK...!!!

Mereka berempat kembali lagi kerombongan yang lama menunggu tanpa hasil.
Jam tangan yang dibeli masih ada tidak mengalami perubahan, masih tetap dipakai oleh Remaja yang membeli itu

Cerita dari COMBER, Pecinta Alam "BEJHAD PALA", Bersama Engkou Jejaki Alam Hutan Dan Desa
NB:
Para Pendaki semuanya tidak takut kegelapan, mereka sudah biasa keluar masuk Hutan, tidak takut juga kepada Jin, Setan,Hantu dan makhluk gaib lainnya. Mereka juga punya Etika dalam hal ini, diantaranya jika ada larangan ditempat tertentu maka Mereka tidak akan melanggar larangan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya sangat Gembira dan ber-terimakasih atas Perhatian Anda,kritik dan saran Anda...Kami perlukan demi kemajuan Kita bersama dan Terimakasih.