"Selamat datang di blog ufo-spiritual.blogspot.com"

Semoga bisa memberikan INSPIRASI kepada Anda

Gambar Senjata Trisula Weda, Ratu Adil + 939

Gambar Senjata Trisula Weda, Ratu Adil + 939
Gambar hasil dari Apresiasi "Bait Terakhir Ramalan Jayabaya"

Halaman Khusus untuk Ramalan Jayabaya.

Khusus untuk Artikel-artikel Ramalan Jayabaya, bembahasan lebih luas "Senjata Trisula Weda", untuk Artikel-artikel lhusus ini yaitu Senjata Trisula Weda yang ke-4 dan seterusnya Silahkan Anda Kunjungi di Blog Khusus : http://trisulaweda939.blogspot.com/

Minggu, 23 Januari 2011

Rahasia Keris bisa berdiri

Rahasia Keris bisa berdiri
( Diulas oleh Ki Sutarno )

Ki Sutarno adalah ahli dalam hal mendirikan Keris, kini Rahasianya akan diulas oleh Ki Sutarno.

Pada mulanya Ki Sutarno masih dalam usia Remaja melihat orang mendirikan Keris dan Ki Sutarno minta diajari untuk mendirikan Keris, tapi orang itu mengatakan kalau ingin bisa mendirikan Keris harus mempunyai Ilmu dulu baru bisa mendirikan Keris, Ilmu yang dimaksud ini dalam Masyarakat Jawa adalah Ilmu Kebathinan, Tenaga Dalam dan masih banyak Ilmu-ilmu sejenis ini. Orang itu tidak mau mengajari walau sudah kenal dan akrap, memang usia orang itu lebih Tua dan sudah banyak pengalaman dalam hal Ilmu.

Ki Sutarno karena benar-benar ingin bisa mendirikan Keris maka berfikirlah dengan menggunakan logika apa benar untuk mendirikan Keris harus mempunyai Ilmu dulu baru belajar mendirikan Keris, berfikir dan berfikir terus karena penasaran. Dalam pencarian ini tidak percaya kalau mendirikan Keris itu harus punya Ilmu dulu baru belajar mendirikan Keris, dan menemukan jawaban kalau mendirikan keris itu yang diperlukan bukan Ilmu Kebathinan dan semacamnya tapi harus trampil dalam hal keseimbangan menguasai benda, supaya dapat berdiri tidak jauh dengan hukum Fisika yaitu gravitasi.

Ki Sutarno karena benar-benar ingin bisa mendirikan Keris maka berlatihlah setiap ada waktu untuk mendirikan Keris, latihan ini setiap hari dilakukan bahkan bisa lebih dari satu kali. Ki Sutarno dengan Tiga Keris miliknya dipakai latihan bergantian dan semakin percaya kalau untuk mendirikan Keris tidak memerlukan Ilmu tapi harus trampil dalam hal keseimbangan benda, karena sesekali sudah bisa berdiri walau sebentar kemudian roboh Keris yang dia pakai berlatih itu.

Dari hari ke hari semangat Ki Sutarno bertambah terus karena semakin trampil untuk mendirikan Keris dan kenyataan seperti yang Ki Sutarno fikirkan, memang untuk mendirikan Keris tidak perlu belajar Ilmu kebathinan atau Ilmu semacamnya akan tetapi harus mengusai keseimbangan benda dan harus berlatih sampai benar-benar trampil dan menguasai keseimbangan yang ada hubungannya dengan ilmu Fisika yaitu Gravitasi dan perbandingan Berat benda.

Dari pengalaman itu Ki Sutarno tahu kalau untuk mendirikan Keris itu harus ada keseimbangan juga luar dan dalam, artinya harus benar-benar konsentrasi untuk merasakan, kapan waktunya Keris harus dilepas. Menurut Ki Sutarno harus sama antara Rasa dan Perasaan dengan Keris yang dipegang, atau bisa disebut harus sinkron.

Dari hasil latihan itu maka waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan Keris semakin cepat dan semakin trampil. Setelah itu Ki Sutarno mencoba juga selain Keris yaitu berbagai senjata tajam yang ujungnya runcing dan ternyata bisa juga walaupun bukan Keris termasuk Pisau dapur.

**Ki Sutarno memperagakan mendirikan Keris dan senjata tajam.

Karena Ki Sutarno sudah kenal dekat dengan saya, maka sewaktu saya berkunjung ke rumah Ki Sutarno saya minta untuk memperagakan (demo) mendirikan Keris. Ki Sutarno tidak keberatan dan diambil Keris yang ada didalam almari untuk peragaan, tempat untuk mendirikan keris diatas meja kaca dan tidak lebih satu menit Keris sudah bisa berdiri. Wah hebat benar pikir Penulis, permukaan kaca yang licin itu Keris tidak terpeleset.

Setelah itu mengambil Tombak yang ada di tembok, Tombak ini bergagang ( batang tombak ) pendek sekitar 50 cm panjang mata tombak kurang lebih 25 cm. Sebelum mendirikan tombak ini Ki Sutarno menjelaskan, kepada Penulis kalau berat Batang Tombak dijumlah dengan berat Mata Tombak, Rangka penutup mata Tombak kalah beratnya, jadi untuk mendirikan Tombak itu, Rangka tombak harus disandaran supaya tidak terdorong oleh berat jumlah berat dari Mata tombak dengan Batang tombak.

Posisi Rangka tombak Horizontal dan posisi Mata tombak dengan Batang tombak Vertikal, sandaran yang dipakai tembok, diatas meja kaca. Tidak sampai dua menit Tombak berdiri, tombak itu dibiarkan berdiri Kami berbincang dan dijelaskan jika tidak pakai sandaran tidak bisa dan diperagakan juga, ternyata benar juga Rangka terdorong dan Tombak tidak bisa berdiri.

Pisau Dapur biarpun ujung runcing tidak ditengah mata pisau bisa juga, pisau diambil ke dapur setelah itu mengambil buku yang beratnya lebih dari pisau dapur, tidak begitu tebal, kata Ki Sutarno yang penting beratnya harus lebih dari berat pisau dapur. Buku diletakkan diatas meja dan ujung pisau dapur disandarkan di ketebalan buku, hanya beberapa detik Pisau dapur berdiri.

Kami berbincang lagi, dan dijelaskan pula oleh Ki Sutarno kalau Pedang juga bisa di dirikan seperti mendirikan Keris.

Penulis  bilang : Sungguh bisa ta, pedang kan panjang, dimana Pedang-nya ?
Ki Sutarno menjawab : Bisa...akan saya buktikan.

Keris, Tombak, Pisau dapur semuanya diambil dan dikumpulkan, sekarang acara Kami ganti yaitu Ki Sutarno mendirikan Pedang, kemudian Ki Sutarno mengambil Pedang masuk ke dalam ruang belakang. Sementara Penulis menunggu. Tidak lama pedang itu dibawah lengkap dengan rangkanya.

Pedang dikeluarkan dari sarung pedang dan sebelum memulai Ki Sutarno menjelaskan kalau berat rangka yang terbuat dari Kayu dan dikombinasi pelat untuk memperkuat dan memperindah Sarung pedang itu beratnya masih kalah dengan berat bilah Pedang itu, dari ini Pedang bisa berdiri jika Rangka pedang itu disandarkan untuk menahan dorongan beratnya bilah Pedang.

Kemudian Ki Sutarno mengambil tempat dilantai yang terbuat dari porselin, ujung Rangka Pedang disandarkan ditembok posisi Horizontal, kemudian ujung Pedang lancip di bawah menumpu di atas lantai porselin pada posisi Vertikal. Tidak sampai dua menit Pedang bisa berdiri.

Penulis bertanya pada Ki Sutarno berapa panjang pedang itu, dijawab oleh Ki Sutarno kalau panjang pedang diukur dari Ujung Pedang sepanjang 115 cm (seratus lima belas sentimeter). Bentuk pedang tajam kedua sisinya menyerupai model Pedang Eropa.

Kalau Anda ingin bisa mendirikan Keris, Anda tidak perlu belajar dulu Ilmu kebathinan dan sejenisnya terlebih dulu, kalau Anda ingin bisa membuat keris bisa berdiri kata Ki Sutarno lakukan tiga langkah yaitu :
  1. Tekun berlatih tiap hari sampai bisa.
  2. Konsentrasi pada waktu mendirikan Keris
  3. Rasakan, gunakan rasa dan perasaan untuk merasakan kapan Keris pada posisi seimbang dan tepat waktu untuk melepas Keris itu sehingga bisa berdiri.
Kata Ki Sutarno ada juga orang yang bisa mendirikan Keris tanpa sandaran di ujung bilah Keris itu, jika Keris itu ada penghuninya Jin dan yang mempunyai Keris itu dapat memerintah Jin penghuni Keris itu supaya bilah Keris itu dapat berdiri.

Untuk mendirikan Keris tidak diperlukan ilmu kebathinan dan sejenisnya, juga tidak diperlukan Mantra yang diperlukan adalah tekun berlatih sampai benar-benar trampil. Jika ada yang bilang memerlukan Mantra dan ilmu kebathinan, tenaga dalam dan ilmu yang lain adalah bohong.

Dalam tatacara mendirikan Keris ada tatacara yang berlaku dan yang melakukan tatacara ini pencinta Keris, yaitu sebelum mendirikan Keris mulai dari cara mengambil dan cara mengeluarkan Keris dari rangkanya ada tata cara khusus dan menyebut nama-nama Empu yang dia ketahui, seperti Empu Gandring, Empu Supo dan menyebutkan Empu lain yang diketahui adalah tatacara yang sangat sopan, tujuan ini adalah untuk menghormati para Empu dan leluhur karena Keris merupakan karya seni yang luhur dan sangat tinggi nilainya.

Kesimpulan : Keris bisa berdiri karena keseimbangan dan dari hasil ketekunan berlatih untuk mendirikan Keris tidak harus punya ilmu tenaga dalam, kebatinan, dsb.


Surabaya, tgl. 01 Juli 2011
NB :
Untuk Kang Rama dan terimakasih komentar Anda.
Memang ada orang yang punya Ilmu dan bakat menggerakkan benda-benda, dari bakat ini jika mendirikan Keris bisa berdiri tanpa disentuh. Dengan perintah pikiran Keris bisa berdiri, seperti yang Anda maksud memang fakta.


Link artikel Keris dan Tombak :

Keris-dan-tombak-1
Keris-dan-tombak-2
Keris-dan-tombak-3
Keris-dan-tombak-4

Sabtu, 08 Januari 2011

Keris dan Tombak-4

Keris dan Tombak
(bagian ke-4)

Untuk mengetahui mana yang diciptakan dulu Keris atau Tombak, Saya mencoba untuk mencari tahu dengan cara berbicara secara langsung dengan Roh pencipta pertama Keris dan tombak bagaimana sebenarnya dan mana yang lebih dulu diciptakan. Saya sengaja tidak bertanya pada yang ahli dibidang ini karena pikiran Saya supaya tidak terpengaruh oleh keterangan orang yang sudah ahli, setelah dapat nanti akan saya cocok-kan dengan orang yang mengetahui tentang Keris dan Tombak.

Untuk melakukan ini Saya datang kerumah teman bernama Hariono yang biasa berlatih berdua dan membakar kemenyan hobi Kami sama meski dasar ajaran berbeda dengan Saya dan letak rumahnya yang sepi dan sudah biasa kalau membakar kemenyan dan tetangganya pun sudah terbiasa jika mencium bau harum kemenyan, teman Saya ini menguasai Perhitungan Primbon Jawa yang belajar dari ayahnya juga belajar Ilmu Jawa.

Pada jam satu lewat seperempat Saya baru mulai, tempat yang Saya tempati diluar rumah yaitu di halaman depan rumah, karena musim hujan dan tanahnya becek maka Saya memakai kursi panjang yang terbuat dari dua bilah papan kayu sepanjang 200cm dan lebarnya 40cm sebenarnya kurang lebar untuk duduk menyilang karena didepan Saya letakkan angglo kecil yaitu alat untuk menyalakan bara api arang pembakar kemenyan dan juga untuk meletakkan kipas terbuat dari bambu berbentuk segi empat.

Arang Saya nyalakan dan Saya kipasi sampai membara setelah itu baru mulai duduk bersila diatas kursi panjang menghadap ke arah Timur, dan berdoa kepada Tuhan supaya diberi perlindungan dan diberi keselamatan, setelah itu Saya lanjutkan dengan permohonan kepada Tuhan supaya Saya dapat berkomunikasi secara langsung dengan Roh pertama pencipta Keris dan Tombak untuk mengetahui mana yang dicipkan lebih dulu.

Setelah itu Saya membakar serpihan kemenyan dan membaca mantra dengan mata terpejam dengan cara membaca berulang-ulang untuk menguatkan konsentrasi,setelah kemenyan kemenyan di bara api habis yaitu tidak mengeluarkan bau lagi maka Saya taburkan lagi serpihan kemenyan,demikian Saya lakukan berulang-ulang. Waktu berjalan sampai lama belum datang juga dan Saya perlu istirahat dulu dan juga bara api sudah kecil perlu di kipasi supaya membara lagi.

Saya lihat jam ternyata Saya duduk tadi selama tepat setengah jam dan Saya masuk ke dalam rumah didalam ada dua teman Hariono dan Margono yang dari awal menemani Saya pergi ke rumah Hariono.

Margono bertanya : Bagaimana sudah berhasil ?
Saya jawab : Belum.
Margono bertanya : Kemenyan masih ada ?
Saya jawab : Masih.
Margono berkata : Masih bisa dipakai lagi jangan putus asa !!!
Saya jawab : Ok...Saya perlu istirahat dulu sepuluh menit.

Setelah istirahat sepuluh menit saya mulai lagi ketempat untuk memulai,sisa serpihan kemenyan yang sudah dilumatkan didalam buntalan sobekan kertas koran saya buka. Bara api arang yang sudah mengecil perlu dikipas lagi dan perlu menambah sedikit arang dan arang saya kipasi sampai api membara sesuai dengan yang saya perlukan.

Setelah bara api siap,saya baru mulai duduk bersila mata terpejam berdoa memohon kepada Tuhan Yang maha Esa dan membaca mantra yang diperlukan dan mulai membakar kemenyan dengan cara menaburkan kemenyan sedikit demi sedikit,setelah bau kemenyan habis saya ulangi lagi sambil membaca mantra berulang-ulang.

Lama juga Roh yang saya perlukan belum hadir sampai kemenyan tinggal tiga taburan belum juga Roh yang saya perlukan belum hadir, saya sudah berusaha maksimal sampai tinggal dua taburan belum juga hadir dan pada taburan yang terakhir ada reaksi dari alam angin mulai bertiup dari arah depan mula semilir semakin lama semakin bertambah keras tiupan angin itu tepat ke arah saya.

Sobekan kertas koran yang saya letakkan di kursi tepat didepan ditiup angin dan terlempar kearah kanan hal ini saya ketahui dari suara dan jatuhnya kertas itu berbunyi seakan ada yang sengaja melemparkan sobekan kertas itu. Saya tetap konsentrasi dengan mata terpejam dan posisi duduk tegak mata memandang kearah depan.

Angin semakin kencang dan semakin keras tiupan angin itu tepat lurus dari arah depan,disini saya mulai merasakan kalau Roh yang saya tunggu-tunggu akan datang. Tiupan angin semakin keras dan kencang sampai saya merasa terdorong dan harus mempertahankan keseimbangan tubuh agar tidak terlempar oleh tiupan angin yang sangat keras dan kencang itu, semakin kencang sampai kulit wajah saya seperti di tekan dan dipijat oleh angin yang demikian keras dan kencang itu juga saya harus menjaga keseimbangan badan supaya saya tidak jatuh dan tidak terlempar oleh tiupan angin.

Tiupan angin mulai berkurang dan dari depan kelihatan sinar nan putih dan bersih menerangi alam dan semakin lama semakin jelas dan menyilaukan, tapi kemudian sinar berkurang berganti pemandangan alam. Tepat didepan saya ada Telaga dan ditengah-tengah kolam itu ada satu bunga Teratai, bunga Teratai itu satu dan tumbuh sempurna bunganya ada satu belum mekar masih kuncup tumbuh disebelah kanan dari arah pandangan tempat saya.

Alam semakin terang dan kelihatan semua keadaan disekitar tempat itu ternyata dikelilingi oleh hutan yang sangat lebat ditumbuhi oleh bermacam-macam tumbuhan besar dan ada juga yang kecil tapi jarang. Pemandangannya sangat indah, terasa tenang berada di tempat itu dan hawa yang sejuk saya rasakan.

Nampak jauh di seberang telaga sana ada sumber sinar di tepi telaga semakin terang dan mulai berbentuk gambar transparan tubuh seorang Pria berpakaian serba putih dan memakai ikat kepala juga putih. Gambar semakin jelas dan tampaklah wujud yang sebenarnya seorang Pria berdiri, pakaian yang dipakai menandakan kalau pakaian dari jaman dulu dimana di Pulau Jawa masih jaman Agama Hindu dan Budha, pakaian seorang Begawan dan saya yakin kalau itu Begawan.

Begawan itu posisi berdiri itu dan kemudian duduk bersila menghadap telaga dan saya secara mendadak terbang di atas telaga posisi disebalah kiri bunga Teratai, rasanya ada energi yang menatur menuju ke Begawan di seberang sana. Setelah sampai di seberang posisi saya duduk bersila menghadap Begawan, jarak posisi saya duduk bersila sekitar 100 cm.



Berbicara dengan Roh Begawan pencipta Tombak.

Saya mulai bertanya kepada Roh Begawan itu karena saya yakin inilah Roh pencipta pertama diantara Keris dan Tombak, saya benar-benar belum tahu dan memerlukan penjelasan dari Roh itu selanjutnya saya bertanya.

Saya berkata : Saya sangat memerlukan penjelasan dari Anda.....mudah-mudahan Begawan tidak keberatan untuk menjelaskan tentang Keris dan Tombak, mana yang diciptakan lebih dulu Keris atau Tombak dan mungkin ada hal lain yang perlu saya ketahui sehubungan dengan hal ini.

Begawan : Saya akan menjelaskan ilmu pengetahuan Keris dan tombak kepada Anda.

Keadaan yang saya rasakan : Hawa yang tadinya sejuk berangsur-angsur berubah menjadi hawa hangat dan rasanya saya seperti dibungkus oleh hawa yang hangat itu.

Penjelasan dari Begawan : Pada mulanya keadaan di mana tempat Saya hidup, keadaan kacau karena diserang oleh Kerajaan lain. Keadaan Raja beserta keluarga menderita, apa lagi Rakyat sangat menderita dan banyak yang kelaparan. Dari keadaan ini Raja berfikir bagaimana cara untuk mempertahankan Kerajaan dan mengusir penyerang supaya keadaan normal kembali.

Kalau melihat kekuatan Tentara Kerajaan dan Rakyat untuk mengusir penyerang memerluka waktu yang panjang dan pengorbanan yang sangat besar karena Tentara Musuh sangat kuat. Dari pemikiran ini timbullah suatu pemikiran yaitu diperlukan senjata yang sangat ampuh untuk berperang untuk mengusir Musuh dan dalam jangka panjang untuk mempertahankan Bangsa dan Negara supaya aman tentram dan sentosa.

Dari pemikiran ini kemudian Raja menunjuk Saya untuk menciptakan senjata yang sangat ampuh karena dinilai oleh Raja kalau Saya mampu melaksanakan tugas ini. Kemudian Saya dilpanggil oleh Raja lewat seorang Utusan Raja, supaya Saya menghadap Raja karena ada yang akan dibicarakan.

Kami membicarakan soal senjata secara rahasia yaitu pertemuan empat mata ( pertemuan berdua ), Raja menyampaikan maksudnya kepada Saya, kemudian Saya berfikir dan menemukan solusinya yaitu bertapa di tempat ini ditepi Sendang ini untuk minta petunjuk kepada Tuhan Sang Maha Pencipta untuk menciptakan senjata yang sangat ampuh untuk mengusir musuh di dalam Kerajaan dan untuk mempertahankan Bangsa.

Begawan : Setelah beberapa lama saya bertapa mendapat petunjuk berupa suara :
Jika ingin menciptakan senjata yang ampuh dan dahsyat lihat-lah didepanmu ditengah Telaga.

Saya alami : Ada energi yang mengatur kecepatan komunikasi sangat tinggi, seketika saya melihat bunga Teratai itu tepat di depan saya duduk bersila seakan saya terbang di atas air di tengah Telaga keadaan benar-benar nyata.

Bunga Teratai yang indah dan sempurna tumbuh ditengah Telaga air nya sangat jernih terlihat semua, mulai dari tanah, air, bunga Teratai lengkap dengan daun-daun batang daun dan satu bunga masih kuncup terlihat jelas batang bunga dan kelopak bunga belum membuka di sebelah kanan, posisi saya menghadap ke arah timur.

Fokus penglihatan pada batang bunga terus naik ke kelopak bunga, ujung paling atas mulai membuka kemudian perlahan-lahan membuka dan kelihatan bunga Teratai putih mengeluarkan cahaya berpendar putih bersih dan mekar terus sampai bunga Teratai itu mekar sempurna dengan cahaya lebih terang dari sebelum-nya.

Begawan bercerita :

Maka saya melihat ke tengah kolam ada satu bunga Teratai dengan satu bunga yang belum mekar, dan saya mengkaji tentang bunga Teratai itu.

Setelah mengkaji saya dapatkan kalau untuk membuat senjata yang sangat ampuh dan dahsyat harus mempunyai daya dan kekuatan empat unsur yaitu unsur Bumi, unsur Air, unsur Angin dan unsur Api seperti bunga Teratai tumbuh dan hidup di tengah Telaga dengan Air yang Jernih.

Setelah pengkajian ini Saya dapatkan ketentuan Senjata Tombak sebagai berikut :

  1. Senjata kekuatan empat unsur memerlukan proses pembuatan cara Spiritual.
  2. Bentuk senjata serupa dengan bunga Teratai, terdiri dari Batang Tombak dan Mata
    Tombak.
  • Panjang Batang Tombak paling pendek satu jengkal diatas kepala pemakai, yaitu diukur dari tinggi badan ditambah satu jengkal pemakai, untuk yang menghendaki lebih panjang bisa disesuaikan.
  • Mata Tombak terbuat dari logam keras yang berlapis seperti bunga Teratai yang masih kuncup.
  • Mata Tombak dimasukkan di dalam Kerangka Mata Tombak seperti bunga Teratai yang masih kuncup dalam kelopak bunga dan Mata Tombak dibuka saat situasi bahaya yaitu dimana situasi siap Tempur.
  1. Pada waktu akan memakai jauh sebelumnya senjata Tombak diperlukan persiapan yaitu Batang Tombak ditempelkan di kening, posisi Badan dan Tombak tegak lurus ( vertikal ) dan berdoa. Cara ini supaya Daya dan Kekuatan empat unsur Tombak menyatu dengan Daya dan Kekuatan yang berada pada Manusia untuk menimbulkan Daya dan Kekuatan yang sangat dahsyat.
Keris

Keris yaitu merupakan perkembangan dari Tombak untuk membawa senjata yang lebih praktis dan bentuk Keris itu selanjutnya bervariasi ada yang berluk (berkelok-kelok).

Cara penggunaan Keris yaitu Keris ditempelkan di Kening ( vertikal ) ujung Keris diatas dan berdoa, setelah itu Keris satu jengkal kedepan jarak dari Kening, untuk membuka kerangka Keris ( sarung ) di tarik keatas bersamaan dengan menarik bilah Keris ke arah bawah gagang Keris menuju ke pusar sampai menempel, selanjutnya digunakan sebagaimana mestinya. Dengan cara ini daya kekuatan Keris menyatu dengan daya kekuatan manusia.

Saya singkat saja tulisan komunikasi ini, karena yang lain tidak begitu penting.....!!!

Setelah komunikasi selesai saya menanyakan nama Begawan itu :

Saya bertanya :Siapa nama Anda ?
Begawan menjawab : Tuhan Maha Perkasa
Saya bertanya lagi : Siapa nama Anda mohon disebutkan ?!
Begawa menjawab : Tuhan Maha Perkasa
Saya ulangi sekali lagi pertanyaan yang ke-3 : Siapa nama Anda saya mohon disebutkan ?
Begawan menjawab sama dengan jawaban yang ke-1 dan ke-2 :Tuhan Maha Perkasa
Pertanyaan saya sampai tiga kali untuk mengetahui identitas diri tidak dijawab dan mengatakan Tuhan Maha Perkasa.

Komunikasi ini saya alami sangat cepat dan merupakan komunikasi dengan speed tercepat yang pernah saya lakukan sampai sekarang ini awal bulan Januari tahun 2011, rasanya seperti dua detik tapi speed yang di injeksi kedalam memori otak sangat banyak dan lengkap, dapat saya mengerti dan saya fahami sampai detil-nya dengan jelas.

Efek dari komunikasi ini yaitu saya tidak bisa tidur selama empat malam tiga hari yaitu selama tiga hari tiga malam ditambah satu malam pertama. Tapi Saya heran tidak ada rasa lesu atau mengantuk walau sedikit, malah energi rasanya berlipat ganda sehat lahir bathin, saya tetap melakukan pekerjaan dan kegiatan sehari-hari. Bisa tidur normal pada malam ke-5 tanpa rasa lesu tapi segar bugar sehat lahir dan bathin.

Sampai saat ini hanya komunikasi dengan Roh Pencipta Tombak ini yang ada efek samping yang lain tidak ada efek samping.


Link artikel Keris dan Tombak :

Keris-dan-tombak-1
Keris-dan-tombak-2
Keris-dan-tombak-3
Keris-dan-tombak-4
Rahasia Keris bisa berdiri