"Selamat datang di blog ufo-spiritual.blogspot.com"

Semoga bisa memberikan INSPIRASI kepada Anda

Gambar Senjata Trisula Weda, Ratu Adil + 939

Gambar Senjata Trisula Weda, Ratu Adil + 939
Gambar hasil dari Apresiasi "Bait Terakhir Ramalan Jayabaya"

Halaman Khusus untuk Ramalan Jayabaya.

Khusus untuk Artikel-artikel Ramalan Jayabaya, bembahasan lebih luas "Senjata Trisula Weda", untuk Artikel-artikel lhusus ini yaitu Senjata Trisula Weda yang ke-4 dan seterusnya Silahkan Anda Kunjungi di Blog Khusus : http://trisulaweda939.blogspot.com/

Selasa, 27 November 2012

Candi Tetek Pasuruan-2

Candi Tetek Pasuruan-2

Kami bertiga sampai dicandi tetek ini jam setengah empat,  kami menunggu giliran antri untuk mandi di kolam pemandian depan kedua patung itu,  menunggu sepinya penduduk untuk mandi dikolam Candi tetek itu. Dan keadan sepi mulailah kami mandi dan rasanya cuman sebentar saja tidak terasa sudah lebih satu jam. Hawa pegunungan mulai terasa dingin kerena matahari mulai tenggelam diufuk barat, maka kami bertiga merasakan hawa yang dingin itu. Keadan sepi dan tidak seperti dikota Surabaya yang ramai dan bising. Sampai waktunya magrib tidak terdengar suara corong, tempat disini jauh dari pemukiman penduduk. Ada dan dua rumah dan warung pembelinya dari orang yang berkunjung ke tempat Cadi Tetek itu dan juga dari orang yang lewat di jalan itu meskipun jarang orang yang lewat.

Waktu berjalan dan sampai waktu isak juga tidak terdengar suara adan, wah asik juga ditempat ini untuk istirahat dan kami bertiga sepakat untuk pulang pagi hari jam enam. Hawa dingin semakin dingin dan penulis mulai menghidupkan radar lagi (mendeteksi tanpa gerakan, cara ini supaya teman penulis tidak tahu) untuk mengetahui energy yang ada disekitarnya. Pada batu relif perempuan seperti mengeluarkan hawa hangat dan semakin penulis teliti ternyata benar, aneh pikir penulis tidak ada api kok mengeluarkan hawa hangat, batu ini sewaktu pertama datang penulis merasakan batu ini menyebarkan energi ke segala penjuru dengan radius yang jauh dan kini penulis merasakan juga terpancarnya hawa hangat memancar dari batu itu.

Penulis jalan-jalan disekitar untuk meneliti energi dan keadannya dan anehnya energi dari sekian lamanya pada jaman Raja Airlangga itu sampai sekarang masih ada pengaruhnya. Terutama bersumber dari kedua patung dan lambang Lingga Yoni. Energinya belum terusik walaupun Candinya sudah banyak yang rusak. Waktu tambah larut kedua teman saya memmakai jaket dan penulis belum memakai jaket walau sudah terasa agak dingin.

Sekitar jam Sembilan lebih saat penulis jalan-jalan seperti ada bayangan orang laki-laki berpakaian putih mengintip dari luar candi dipinggir jalan, merasa ada orang yang mengintip penulis langsung melihatnya tapi orang itu merunduk dan terhalang oleh pagar tembok yang membatasi jalan denga areal candi. Penulis berjalan jalan sambil melihat candi dan apa saja yang ada didalam candi itu, lokasi candi diterangi lampu neon atau lampu TL. Demikian orang yang mengintip tadi terulangi lagi, mengintip dari luar candi ditepi jalan dari tempat yang berbeda penulis sengaja membiarkan dan tetap melihat kearah penulis sepertinya curiga dan memata-matai. Penulis tahu kalu itu bukan manusia akan tetapi dari dimensi lain walau keliahatan-nya jelas dari sudut kerlingan mata. Kemudian penulis melihat kearah orang itu tetapi dengan sigap bersembunyi di balik pagar tembok lagi, demikian terus memata-matai penulis dan teman-teman.

Sampai beberapa kali dimata-matai oleh makhluk halus itu penulis tidak puas dan pikiran logis ingin melihat dan ingin bukti kalau itu makhluk halus, maka ketika penulis lihat dan orang itu besembunyi dibalik pagar tembok lagi. Penulis cepat-cepat melihat dibalik tembok itu jaraknya hanya beberapa langkah dari tempat penulis berdiri, setelah penulis lihat ya tidak ada ada orang, karena memang makhluk dari dimensi lain. Malam semakin larut dan jam 12 kurng seperempat penulis dan kedua teman mencari tempat masing-masing untuk meditasi, bagian ini tidak penulis ceritakan.

Malam semakin larut seusai meditasi kedua teman tidur, tapi penulis tidak tidur dan masih ingin mengetahui mengapa ada hawa hangat yang memancar dari batu perempuan itu, dan meneliti lagi kini menghadap dan membandingkan dengan area sekitar memang benar benar jelas pancaran-nya, kemudian menghadap ke batu laki-laki membandingkan tapi pancarannya tidak sehangat batu perempuan. Kemudian penulis berdiri menghadap batu itu dengan jarak empat langkah dan tepat ditengah-tengah ketua batu itu dan pada posisi penulis dengan batu itu membentuk segi tiga. Ada sensasi aneh dari kedua batu, terasa memancarkan hawa hangat yang sama dan memancar tepat kea rah penulis dan berangsur-angsur hawa hangat menguncup membentuk segitiga dan memfokus ke arah garis tengah tubuh sampai muka bagian garis tengah, ini sensai aneh dan belum pernah penulis alami.

Rasa hangat itu juga ternyata dari sumber dibelakng kedua batu itu dengan jarak kurang lebih 5 meter  dibelakang kedua batu memancar dari dalam tanah, sekarang membentuk empat titik yaitu dari kedua batu, dari dalam tanah dan titik satunya berada pada penulis. Bentuk ini membentuk belah ketupat atau jajaran genjang. Energi itu terasa semakin hangat dan kini terfokus pada belahan tengah tubuh dan meresap kedalam tubuh penulis rasa hangatnya, seakan rasa hangatnya sinar matahari pagi. Penulis tidak bawah sandal dan sepatu tidak penulis pakai, seharusnya merasa dingin justru badan penulis terasa hangat jadi tidak perlu pakai jaket.

Penulis penasaran kemudian membalikkan badan dan jaraknya jauh sampai sekitar delapan langkah dan kali ini penulis membelakangi kedua batu itu, sensasi hawa hangat mulai membentuk lagi dan cepat terfokus kesepanjang tulang belakang sampai garis tengah belakang kepala. Hawa hangat itu meresap lagi kedalam tubuh penulis dan rasanya tubuh semakin hangat. Penulis mengerjakan ini sampai empat kali pada jarak yang berbeda, dua kali menghadap dan dua kali membelakangi batu Lingga dan Yoni itu. Empat kali ini hasilnya rasanya benar-benar hangat seperti berjemur di matahari pagi, penulis tetap tidak memakai alas kaki dan tidak memakai jaket, hawa rasanya tidak dingin tetapi terasa hangat dan nyaman.

Teman penulis terbangun dan satunya juga ikut terbangun, merasa kedinginan dan mencari kayu untuk membuat api untuk menghangatkan badan, dan bertanya kepada penulis apakah tidak terasa dingin tidak memakai alas kaki dan tidak pakai jaket,  katanya. Penulis jawab tidak begitu dingin kok rasanya, saya tidak kedinginan ! Aneh segini dingin kok tidak dingin jawab teman yang satunya. Penulis tetap merahasiakan rahasia ada hawa hangat itu dan penulisa ceritakan pagi harinya.

Setelah merasa cukup menghangatkan dari api yang dibuat, teman penulis itu mulai tidur lagi sampai beberapa lama, penulis melihat di sekeliling Candi dan bertekat tidak tidur sampai pagi hari. Berjalan-jalan dan sebentar lagi duduk disebelah tempat teman tidur. Tubuh terasa hangat penulis tetap tidak memakai alas kaki dan tidak memakai jaket. Teman sudah tidur kedua-duanya dan terdengar dengkuran-nya walau tidak ada yang keras dengkuran-nya. Di areal candi suasananya terang diterangi dengan beberapa lampu TL dan tidak jauh dari tempat itu di tikungan Juga dikasih lampu TL disitu ada warung dan sudah tutup ditinggal penghuninya pulang. Jalan tikungan itu menurun tajam  jika dari arah luar masuk ke candi dan merupakan tanjakan yang tajam jika keluar candi.

Pada waktu penulis melihat warung dan duduk dekat teman yang tidur itu, yaitu kedua teman penulis itu tidur berjajar dibelakang penulis, tempat ini tingginya hampir satu meter dan jika melihat keluar candi dapat melihat dengan sebagian besar jalan. Dan penulis duduk tepat menghadap kearah candi dan kedua patung candi. Dikejauhan terlihat warung yang terang dan jalannya menanjak belok ke kiri. Tiba tiba ada tiga bayangan manusia yang tranparan keluar dari balik jalan warung itu berjalan menurun mendekati candi sampai didepan pintu candi. Setelah itu ketiganya balik dan menuju kejalan semula dan hilang dibalik warung karena terhalang pandangan. Penulis yakin itu tadi adalah makhluk dimensi lain kemungkinan ada keperluan. Tapi apa keperluan makhluk itu penulis belum tahu maksudnya.

Makhluk transparan dan tidak menyapa pada penulis sepertinya sebenarnya makhluk itu tahu kalau ada orang di dimensi lain, hanya mendekati pintu masuk lokasi candi, gapura pintu masuk ke areal candi itu terlihat juga transparan juga dan bentuknya lebih indah dengan relif-relief dan satu langkah lebih maju letaknya dari gapura yang sebenarnya. Malam semakin larut dan berganti suasana, tidak berapa lama penulis melihat iring-iringan makhluk dimensi lain itu keluar dari jalan sebelah warung dari kiri warung mengikuti jalan yang ada, jumlahnya lebih dari empat puluh makhluk yang terdiri dari laki dan perempuan, tidak ada anak-anak semuanya berusia dewasa dan juga tidak ada yang usianya tua. Laki-lakinya gagah dan wanitanya cantik-cantik dengan pakaiannya model masa lalu, pakaiannya seperti dari masa jaman kerajaan.

Barisannya berbaris tujuh wanita, kiri dan kanannya diiringi oleh pembawa payung laki-laki, payung sebelah kiri kuning besusun tiga dan sebelah kanan barisan payung berwarna putih susun tiga. Posisi pembawa payung berada pada lurus barisan kedua dari belakang dan yang lima berjalan lebih dulu didepan. Barisan iring-iringan upacara itu semakin dekat dan penulis berfikir mau kemana makhluk tranparan ini ? Setelah dekat dengan pintu candi barisan paling depan mengurangi kecepatannya dan yang dibelakangnya juga menyesuaikan agak pelan.

Minggu, 18 November 2012

Candi Tetek Pasuruan (1)

Candi Tetek Pasuruan (1)

Candi tetek terletak di kota Pasuruan, perjalan jika naik kendaraan umum naik angkutan jurusan Surabaya malang turun di Apollo (mini market) kemudian menyebrang dan berjalan kearah barat, disini anda akan berjalan di dalam perkampungngan sebelah barat perkampungan iti ada jalan menuju kearah selatan yaitu ke areal persawahan, diareal persawahan belok ke arah timur setela beberapa lama berjalan ke arah selatan menuju candi tetek disini masih areal persawahan anda akan melihat sawah terasiring yang rapi dan pemandangan khas pegunungan. Selanjutnya anda akan berjalan di hutan dengan jalan makin lama makin menanjak dan tanjakannya semakin tajam. Jalan ini bisa ditempuh dengan jalan kaki atau sepeda motor, jalam makadam yaitu bebatuan yang ditatarapi untuk jalan. Jarak tempuh sampai ke candi tetek lebih kurang 5 Km bisa jalan kaki atau dengan motor.

Nama candi tetek ini bukan nama asli candi itu oleh masyarakat diberi nama candi tetek karena dari tetek  patung keluar air mancur dari sumber mata air asli. Candi ini sebenarnya mempunyai tiga patung yang kini tinggal hanya dua patung, Dewi Sri dan Dewi Laksmi. Posisi patung sebenarnya ditengah jarak antara patung Dewi Sri dengan Dewi Laksmi patung ada bekas tempatnya Patung Raja Airlangga agak tinggi dari kedua patung yang ada disebelah kiri dan kanan patung.

Candi Tetek merupakan peninggalan Raja Air langga dan candi ini termasuk areal Kaputren yaitu tempat istri-istri raja atau selir-selir raja. Menurut cerita rumah raja terletak disekitar tempat itu dan pusat pemerintahannya diareal sekarang yang menjadi perkampungan petilasannya menurut juru kunci masih ada.

Patung Dewi Laksmi dan Patung Dewi Sri keduanya berlengan empat dan sebenarnya semua tangannya memancarkan air dan juga dari kedua teteknya keluar pancaran air, tapi kini tinggal Dewi Sri yang masih memancarkan air jernih, airnya bisa diminum langsung karena termasuk air bersih dari sumber asli. Menurut masyarakat setempat air yang memancar dari tetek sebelah kiri Dewi Sri merupakan obat penyembuh penyakit.

Ceritanya banyak orang yang datang ke tempat ini untuk yang terbanyak adalah untuk mandi memperbaiki auranya dan yang kedua mengambil air dari pancaran tetek Dewi Sri untuk pengobatan. Dewi Laksmi dilambangkan sebagai Dewi perlindungan dan cinta kasih, sedangkan Dewi Sri dilambangkan dengan makmur sandang pangan. Yang datang banyak yang dari orang berprofesi bisnis dan juga orang yang berurusan dengan cinta.

Diareal candi ada lambang lingga yoni yaitu alat kelamin laki-laki dan alat kelamin perempuan. Alat kelamin laki-laki berupa batu yang menjulang keatas dan terbuat dari batu ukurannya kurang lebih berdiameter 30 Cm dan tinggi sekitar 70 Cm. Untuk kelamin perempuan terbuat dari batu ukir berupa relif yang pada bibirnya dihiasi relief 4 buta dan ditengahnya ada lambang bulan ada lubangnya kecil, ukuran tebalnya kurang lebih 40 Cm, tinggi sekitar 90 Cm, lebar sekitar 80 Cm. Lambang kelamin perempuann ini ceritanya waktu jaman belanda pernah akan dibawah ke negri Belanda tapi tidak bisa dibawah karena terjadi hal yang tidak masuk akal. Batu dibawah ke pelabuhan dan keesok harinya hilang tidak ada di tempat penyimpanan, setelah ditelusuri Batu itu kembali ketempatnya semula di candi tetek, kejadian ini berulang berkali-kali dan tetap tidak bisa dibawah ke negri Belanda yang bisa dibawah ke Negri Belanda hanya patung Raja Airlangga.

Karena berkali-kali batu perempuan itu kembali ketempatnya maka orang Belanda menjadi jengkel karena tidak bisa dibawah ke Negri belanda, maka untuk melampiaskan kejengkelannya Batu Perempuan itu di meriam dan batu menjadi patah menjadi tiga bagian dan ukuran 4 buta V-bibir perempuan jadi rusak relifnya tidak jelas, sedang yang lainnya tidak apa-apa. Tiga potongan Batu perempuan itu dirakit kembali oleh bagian purbakala dan menjadi bentuknya kembali tapi kelihatan bekas patahan dan kerusakan. Candi ini pernah direstorasi oleh purbakala untuk mengembalikan ke bentuk semula, tapi banyak yang rusak dan yang hilang, menurut rakyat setempat yang mengambil pada jaman dulu itu Orang Belanda.

Dasar falsafah pembuatan candi tetek ini sama dengan Candi dan Goa gajah di Gianyar Bali, jalur dari kota Ubud ke Gianyar tempat Goa gajah ini. Goanya berbentuk alat kelamin, anatomi alat kelamin perempuan. Goa gajah ini Goa buatan, jika kita masuk kedalam goa langkah pertama adalah bentuknya persis bagian dalam perempuan tempat senggama, bagian berikutnya adalah kandungan tempat bayi dikiri dan kana nada tempat meditasi, masuk berikutnya tempat ovum atau produksi telur. Belok sebelah kanan ada lambang tiga batu laki-laki yamg ditempatkan di ujung gua. Jika belok sebelah kiri ada patung Ghanesa dan disitu diletakkan air suci . Di depan goa agak kesebelah kanan juga ada patung-patung yang meancarkan air dari tetek , demikian sekilas pesamaan dengan candi tetek.

Tempat ini terletak di lereng Gunung Penangungan dan tempatnya sepi rumah masih jarang, disini tempat yang sunyi bisa untuk istirahat, anda tidak akan mendengar suara-suara bising termasuk juga tidak akan mendengar suara corong yang memekakkan telinga. Bagi yang memerlukan tempat sunyi merenungkan hidup atau merenungkan sesuatu disini tempat yang baik, bagi yang suka meditasi juga merupakan tempat yang baik, aura yang ada disekitar sini masih murni tidak tercemar oleh aura yang jelek.

Untuk candi tetek bagian ini sampai disini, dan berjumpa lagi dengan bagian yang kredua tentang hal pengalaman penulis yang melihat ritualnya makhluk halus di candi ini, ritual makhluk halus ini pada jam 2 pagi.

Bersambung+

Kamis, 01 November 2012

Jejak kecerdasan yang tidur

Jejak kecerdasan yang tidur

Tulisan artikel ini mungkin aneh dan tidak masuk akal, anggap saja untuk hiburan atau cerita fiksi, tapi sebenarnya penulis melakukan penulisan dengan sungguh-sungguh dan juga berhasil melakukan percobaan sehubungan dengan kecerdasan yang ada, penulis suka berpetualang dalam hal spiritual dan yang berhubungan. Kalau dulu Penulis sering melakukan komunikasi dengan Jin dan Roh Manusia setelah bosan berganti untuk berkomunikasi dengan makhluk lainnya dengan hasil yang realis yaitu dengan binatang, tumbuh-tumbuhan dengan percobaan total lebih dari 60 kali. Anda bisa membaca artikelnya Setelah bosan melihat dan bicara dengan jin dan roh manusia, cari yang lain”.

Penulis beberapa tahun ini tertarik dengan kecerdasan dan untuk mengetahui kecerdasan itu sampai dimana, mencoba pula untuk mengetahui kecerdasan makhluk Alien ketika terjadi komunikasi dengan jalan telepati, tapi Penulis belum dapat menembus untuk mengetahui kecerdasan Alien karena Alien mengetahui kalau kecerdasannya (otaknya) diteliti (di scanning), maka Alien memblokir scanning pada otaknya, disini penulis mendapatkan hasil yang nihil tidak dapat menembus pertahanan-nya sampai beberapakali. Penulis tidak putus asa suatu saat Penulis optimis dapat mengetahui kecerdasan Alien.

Dari kegagalan belum dapatnya mengetahui tingkat kecerdasan Alien bentuk dan macam-nya maka penulis meneliti kecerdasan yang ada pada diri Manusia, Penulis mengambil penelitian yang dekat yaitu ‘Kecerdasan Manusia’ hal ini lebih mudah dan anak Sekolah Dasar merupakan obyek penelitian Penulis karena meneliti kecerdasan Anak-anak lebih murni juga memori otaknya masih sedikit datanya hal ini lebih mudah dari pada meneliti orang Dewasa.

Jika cara (metoda) untuk membangkitkan Kecerdasan yang tidur ini sudah ditemukan maka tidak heran jika anak Sekolah Dasar yang sekarang ini dapat menyelesaikan dalam waktu 6 tahun dapat digunakan untuk menyelesaikan mata pelajaran sampai pada mata pelajaran tingkat Sekolah Menengah Pertama. Untuk jelasnya selama 6 tahun Anak-anak nantinya dapat menyelesaikan Sekolah Dasar + Sekolah Menengah Pertama tanpa kesulitan, ini untuk ukuran anak normal, jika termasuk anak berkecerdasan lebih atau yang sekarang disebut Anak CIBI (Gifted) bisa lebih cepat yaitu bisa kurang dari 6 tahun.

Artikel ini penulis muat di halaman blog disini karena cara mengetahui dan meneliti kecerdasan menggunakan hal yang dipandang umum masih berbau mistik dan spiritual meskipun sebenarnya bisa dikategorikan hal yang mendekati cara ilmiah. Sebelum Penulis meneliti kecerdasan dengan cara ini Penulis percaya 100% dengan teori Evolusi Darwin dan generasi penerusnya untuk mencari jejak Evolusi Manusia, Tapi sekarang Penulis mempunyai pandangan lain yaitu percaya 20% adalah kerja keras Ilmuwan untuk mengungkap kebenaran Evolusi Manusia dari hasil penelitian sampai saat ini, sedangkan 80% adalah rekayasa ilmiah karena tuntutan Ilmu pengetahuan.

Kita kembali ke pokok pembicaraan kecerdasan Manusia, lepas dari teori Evolusi Manusia oleh Darwin yang sudah ada dan Anda sudah mengerti, perlu Anda ketahui yaitu Penulis menemukan jejak jika kecerdasan Manusia sebelum periode Teknologi sekarang ini sebenarnya sudah pernah digunakan untuk periode Teknologi yang sudah lalu dan jauh lebih tinggi dan lebih maju dari pada Teknologi jaman sekarang ini, keadaannya kecerdasan itu sekarang tidur. Inilah rahasia yang membuat Penulis penasaran untuk meneliti kecerdasan lebih lanjut. Jejak kecerdasan ini Penulis temukan pada Anak-anak sekolah maupun pada Orang Dewasa.

Apakah semua Manusia ada jejak kecerdasan yang tidur itu ? Tidak semua Manusia tetapi banyak jejak kecerdasan yang tidur itu berada pada Manusia, yang penulis maksud Bangsa Indonesia hal ini karena penulis sehari-hari berinteraksi dengan Manusia Indonesia . Untuk Bangsa - bangsa lain Penulis belum tahu perbedaannya. Mungkin jika Penulis berkesempatan tinggal di negara Asing juga bisa menemukan rahasia jejak kecerdasan yang tidur itu pada Bangsa Asing dan tahu perbedaannya.

Penulis berkesempatan mengadakan penelitian dan Percobaan pada Anak-anak Sekolah Dasar. Penulis mencoba untuk mengetahui dengan cara scan otak secara langsung (cara scanning yang penulis pakai tidak memakai peralatan, tapi menggunakan konsentrasi yang terlatih) cara tidak diketahui oleh sasaran, sasaran Anak satu kelas pada tiap kelas, scanning untuk Anak – anak yang terseleksi Penulis lakukan scanning dari rumah (jarak jauh), guna memilih siapa yang terpilih untuk menerima pelajaran Proyeksi dan Perspektif yang biasa diajarkan di sekolah lanjutan Menengah Atas. Penulis menemukan dua anak kelas-5 Sekolah D pada semester kedua tahun 2012, kebetulan kedua anak ini berteman dan satu kelas. Penulis berkesempatan melakukan percobaan ini karena mengajar pelajaran Seni Rupa di sekolahan, dengan sedikit menggunakan kurikulum selebihnya pengembangan dan penyesuaian kecerdasan Anak.

Setelah penulis menemukan Penulis menawari dengan mengatakan lebih mudah dari menggambar dengan satu titik lenyap karena menggunakan logika seperti Matematika. Kedua Anak itu senang jika seperti Matematika karena keduanya suka Matematika katanya, bahkan menantang pelajaran itu supaya diberikan secepatnya. Pelajaran berlanjut Penulis memberi contoh logika yang akan digunakan yaitu cara menghitung model pelajaran ala Sekolah Dasar, memakai abjad sebagai pengganti angka, memang disitulah Penulis temukan logikanya untuk disampaikan pada logika Anak Sekolah Dasar, tidak rumit sederhana dan kedua Anak itu mengerti.

Pelajaran selanjutnya dengan Contoh gambar, cara menggambar untuk pelajaran Perspective dan selanjutnya contoh untuk pelajaran Proyeksi dengan cara Anak itu mengerjakan gambar Contoh yang Penulis tuntun di buku gambar masing - masing ukuran A3 dan Penulis memberi petunjuk dengan logikanya, setelah itu Penulis tinggalkan supaya dipahami logikanya, Penulis berkeliling untuk mengoreksi Anak - anak lain yang sedang mengerjakan melukis bebas dengan cat Acrylic di buku gambar ukuran A3. Beberapa menit kemudian Penulis kembali ke kedua Anak itu. Pilih yang mana, yang mudah saja dipelajari lebih dulu !? Ternyata memilih pelajaran Perspective yang sebenarnya level-nya lebih tinggi dari pelajaran Proyeksi. Memilih Perspective katanya lebih mudah dari Proyeksi, hal ini sebenarnya terbalik.

Di waktu hari yang lain Penulis memastikan dengan memberi contoh gambar yang lebih rumit kepada Kedua Anak itu ternyata benar yang satu lebih cepat mengerjakan Perspective dari pada Proyeksi, Anak yang satunya agak lambat mengerjakannya. Dari hasil kepastian ini Penulis menentukan pelajaran Perspective lebih dulu diberikan kepada kedua Anak. Hasil selanjutnya Penulis memberikan pelajaran lebih banyak, bukan hanya bentuk balok segi empat (kubus}, akan tetapi bentuk Piramid, termasuk balok segi 5, balok segi 6, balok segi 7, balok segi 8 dan termasuk lingkaran (bentuk tabung) dan dengan pelajaran Proyeksi dapat diselesaikan dalam waktu satu semester + 3 bulan lengkap dengan pelajaran bayangan Matahari termasuk “Arah Bayangan Sinar Matahari” dan “Ketinggian Bayangan Sinar Matahari” dapat dicerna pikiran-nya dengan mudah oleh satu Anak, sedang Anak yang satunya tertinggal separuh pelajaran. Untuk yang cepat selanjutnya satu Anak pelajarannya dengan skala dan mendesain Halte, untuk selanjutnya mendesain Rumah sederhana dengan menggunakan Proyeksi dan Perspective dan berlanjut dengan kreatifitas-nya.

Mungkin untuk para Guru untuk menyampaikan pelajaran Perspective (tiga dimensi) dan Proyeksi (dua dimensi) pada Anak Sekolah Dasar merupakan hal yang tidak mungkin, tapi benar–benar terjadi dan Penulis lakukan. Penulis pernah mendapat nasehat kalau pelajaran yang Penulis berikan merupakan pelajaran yang berat bagi Anak Sekolah Dasar. Penulis tidak percaya dengan nasehat itu (tidak mendebat) dan Penulis percaya dengan keyakinan, jika kecerdasan Anak SD sebenarnya melebihi kurikulum yang kebanyakan sebenarnya merupakan mainan yang bisa dikerjakan sendiri tanpa bimbingan. Bahkan jika dinilai dengan rata-rata kelas, ada kelas yang mampu mengerjakan pelajaran Sekolah Menengah Pertama pada kelas-5 beberapa macam bentuk.

Dari Jejak adanya kecerdasan yang tidur dan percobaan yang sebenarnya berat bagi Anak Sekolah Dasar pada umumnya, ternyata dengan mudahnya dikerjakan, maka “Jejak kecerdasan yang tidur” itu semakin jelas benar adanya dan semakin yakin. Penulis juga berfikir betapa Agungnya Tuhan menyimpan informasi lewat Genetika Manusia untuk ber-regenerasi pada generasi berikutnya dengan gen yang diturunkan dari gen laki-laki lewat (sperma) dan dari gen perempuan lewat telur (ovum) tanpa berkurang informasinya. Rupanya untuk ahli genetik bukan hanya pada susunan protein saja, akan tetapi juga bentuk energi kecerdasan magnetic sebenarnya ada pada gen untuk membentuk keturunannya. Soal gen ini simpel saja karena bukan fokus pembahasan kita dan sudah umum.

Sekarang bagaimana cara menemukan supaya kecerdasan yang tidur itu dapat berfungsi sebagaimana mestinya, mencari penyebabnya bisa menemukan cara untuk mengaktifkannya, Penulis berusaha terus mencari cara yang tepat dan efektif untuk membangkitkan kecerdasan yang tidur itu supaya dapat diaktifkan-nya sendiri tanpa bantuan Seorang Master memang tidak perlu Seorang Master untuk aktifasi kecerdasan yang tidur itu. Untuk aktifasi kecerdasan itu tanda – tandanya mudah seperti Anda menghidupkan dan menggunakan Komputer. Jika Pembaca meyakini apa yang Penulis yakini adanya “ Jejak kecerdasan yang tidur” bisa juga mencari dengan cara yang logis dan ilmiah. Dari rasa penasaran ini Penulis menemukan sedikit keterangan dalam hal kecerdasan yang tidur ini, jika sudah lebih banyak akan Penulis jadikan Artikel yang menarik dan berkualitas.

Info untuk Anda yang mengagung-agungkan logika pada saat ini menganggap paling intelek, teknologi sekarang ini memang merupakan hasil dari logika Manusia, sebenarnya kecerdasan itu terhambat oleh logika itu sendiri dan merupakan hambatan yang besar berasal dari hukum-hukum logika itu sendiri. Jika diteliti secara ilmiah maka dapat menguak rahasianya dan menjalankan kecerdasan tanpa adanya hambatan logika dan akan terjadi Evolusi Besar Kecerdasan Manusia.

Mungkin diantara Pembaca artikel ini sekarang atau di waktu mendatang dapat dan berkesempatan meneliti secara ilmiah akan dapat menemukan garis - garis hambatan-nya dan dapat menyusun buku ilmiah sesuai dengan keilmuan Anda, untuk berfikir tanpa hambatan logika lagi, sehingga dapat merubah pola pikir Manusia dan terjadilah Evolusi Besar Kecerdasan Manusia. Dari artikel yang singkat ini semoga Anda dapat mengambil manfaatnya dan bisa memberikan inspirasi.