Legenda Gunung Penanggungan
Gunung Penanggungan terletak di Kota Pasuruan dan merupakan gunung yang paling terjal di Jawa Timur, ditempat ini merupakan tempat latihan untuk pemula pecinta alam, yaitu para pemula pendaki gunung karena tingginya tidak begitu tinggi akan tetapi tamjakannya paling terjal di Jawa Timur, maka menurut kebanyakan para PA merupakan latihan yang tepat untuk latihan mendaki sebelum mendaki gunung yang lebih tinggi dan lebih besar.
Gunung Penaggungan ini namanya berasal dari gunung itu sendiri yang berhubungan dengan para Dewa yang memberikan pertanyaan karena di pulau jawa banyak bencana yang diakibatkan oleh gunung-gunung meletus yang waktunya bersamaan meletusnya, dari bencana-bencana meletusnya gunung-gunung itu kehidupan jadi kacau banyak manusia yang mati juga banyak binatang dan tumbuhan yang mati disebabkan bencana gunung yang terus menerus meletus tidak ada hentinya.
Keadaan dunia kacau dan banyak manusia yang panik dan demikian juga binatang panik mencari tempat aman, siapa yang tidak dapat menyelamatkan diri sudah dapat dipastikan akan mati kena bencana Gunung meletus, seluruh gunung di pulau jawa pada meletus dan bencana besar sedang berlangsung, gempa dahsat juga terjadi dimana-mana, banyak makhluk yang mati. Keadaan ini membuat para Dewa prihatin dan para dewa turun ke Bumi untuk mencari solusi supaya tidak terjadi bencana besar. Bagaimana cara menghentikan bencana besar yang berlangsung terus sampai makhluk hidup tinggal sedikit termasuk manusia. Keadaan ini jika dibiarkan terus berlangsung akan menghabiskan semua makhluk hidup di pulau jawa, kehidupan bisa punah tak berbekas.
Para Dewa mengadakan rapat dan solusinya dapat ditemukan yaitu harus ada satu Gunung yang menanggung bencana itu supaya berhenti dan tidak ada bencana lagi dan harus mengurbankan diri menjadi Gunung mati, maka para Dewa bertanya pada setiap gunung yang meletus apakah sanggup menanggung menjadi mau mengorbankan dirinya supaya bencana besar itu bisa berhenti, jika sanggup maka gunung itu akan berhenti meletus dan akan menjadi gunung mati. Gunung-gunung diseluruh Pulau Jawa sudah ditanyai semuanya dan tinggal satu yang belum ditanya. Dari semua Gunung yang sudah ditanya tidak ada yang sanggup menanggung karena bagi gunung-gunung itu suatu kematian adalah berat dan tak ingin mati, karena harus mengorbankan diri menjadi gunung yang mati hal yang mengerikan.
Para Dewa sudah berusaha keras dan lelah mengapa dari semua gunung yang ditanya tidak ada satupun yang sanggup menanggung menjadi persyaratan yang berlaku yaitu menjadi gunung mati. Harapannya hanya kepada satu gunung yang belum ditanya jika tidak sanggup maka kehidupan di Pulau Jawa akan habis tidak berbekas akan habis semua termasuk tumbuh tumbuhan.
Para Dewa berkumpul dan menanyai Gunung yang tinggal satu ini dan diterangkan pula kalau semua gunung di pulau Jawa tidak mau menanggung untuk mengurbankan dirinya, jika tidak ada gunung yang mau menaggung bencana besar akan terus berlangsung dan kehidupan di Pulau Jawa akan Punah tanpa bekas . Bencana akan terus berlangsung gunung tetap meletus memuntahkan magma yang panas dan gempa akan terus-menerus, juga air laut juga akan menyapu daratan dan menghancurkan kehidupan di darat.
Dari penuturan dan berita dari para Dewa itu gunung Penanggungan menjadi terharu dan merasakan kehidupan yang lain lebih banyak memerlukan kehidupan selain dirinya dan merupakan makhluk-makhluk penerus kehidupan di Pulau Jawa, maka berfikirlah gunung itu yang berhubungan dengan ciptaan alam dan jagad raya, dan yakin pengorbanannya tidak akan sia-sia karena gunung itu menyayangi kehidupan dan tahu kehidupan di Pulau Jawa ini sebelum gunung-gunung lain mengetahui. Dan mengambil keputusan untuk mengorbankan diri.
Berkatalah Gunung itu kepada para Dewa kalau diri gunung itu merupakan gunung tertua di Pulau jawa dan menyayangi Makhluk hidup di pulau Jawa, dan tidak ingin kehidupan di Pulau Jawa ini musnah, maka menyatakan dirinya sanggup untuk menanggung dan mengorbankan diri menjadi gunung mati. Dari kesanggupan ini gunung yang menyatakan sebagai gunung tertua di pulau Jawa itu berhenti letusannya dan ber angsur-angsur kawah yang tadinya panas berangsur-angsur mendingin dan menjadi gunung mati, sekarang ini kawah gunung Penaggungan berupa lapangan rumput yang luas, penulis pernah kesana, pendaki gunung sering juga turun ke kawah Gunung Penaggungan yang berupa lapangan ditumbuhi rumput tipis.
Dengan kesanggupan Gunung itu kemudian oleh para Dewa diberi nama Gunung Penanggungan, dan semua gunung yang meletus saat itu berhenti meletus kawah gunung yang masih aktif atau gunung yang masih hidup. Para Dewa merasa legah karena misi menyelamatkan Manusia dan makhluk hidup lainnya di Pulau Jawa berhasil, kemudian Para Dewa kembali pulang ke Kayangan.
Oleh masyarakat disekitar Gunung Penanggungan sampai saat ini mempercayai cerita ini dan percaya apabila Gunung Penanggungan sampai meletus pertanda bencana besar akan merata di Pulau jawa, yaitu semua Gunung akan meletus bersamaan diseluruh Pulau jawa. Dari cerita kesanggupan gunung Penaggungan ini maka Gunung Penanggungan sampai sekarang termasuk Gunung yang dikeramatkan keberadaan-nya.
* Klik disini menuju ke legenda Gunung Penanggungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya sangat Gembira dan ber-terimakasih atas Perhatian Anda,kritik dan saran Anda...Kami perlukan demi kemajuan Kita bersama dan Terimakasih.