Danyang
Danyang yaitu Orang yang pertama kali menempati suatu Desa atau Kampung yang sebelumnya belum ada Manusia yang menempati dan masih berupa hutan belukar. Di hutan yang masih belum ada penghuninya ini sudah dihuni oleh makhluk halus yaitu jin, setan dan Demit. Tempat yang angker ini sangat bahaya jika mau tinggal di tempat hutan yang Lungit (angker dan berbahaya) ini di perlukan keberanian dan ilmu untuk menguasai makhluk Halus dari alam gaib yaitu harus menguasai Jin, Setan dan Demit. Jika tidak maka akan celaka karena makhluk halus Jin,Setan dan Demit tidak terima karena merasa terusik oleh kedatangan orang yang membuat rumah tempat tinggal ditempat itu.
Jin, Setan dan Demit berusaha mengusir orang yang tinggal ditempat itu lewat berbagai cara mulai dari cara menakut nakuti yaitu menampakkan Diri yang berupa aneh-aneh berupa hantu yang menakutkan sampai berusaha mencelakai berbagai cara pula yang dilakukan, tujuannya yaitu supaya Manusia itu pergi meninggalkan tempatnya dan makhluk halus itu merasa aman.
Dari gangguan mahluk halus ini supaya tidak mengganggu harus di taklukkan,maka Danyang merupakan orang yang mempunyai banyak kelebihan dalam arti mempunyai berbagai ilmu gaib untuk mengantisipasi supaya dirinya dan keluarganya tidak celaka demikian juga supaya anak dan semua Keturunannya yang bertempat tinggal di Desa atau di Kampung itu semuanya Selamat dan tidak ada gangguan dari makhluk gaib.
Danyang ini merupakan Tokoh yang sifatnya abadi dipercaya jika sudah meninggal dunia akan tetap tinggal di Desa atau di Kampung tempat tinggalnya yang berada di alam gaib dan menguasai semua makhluk gaib yang berada di Kampung atau di Desa dimana dia pada masa hidupnya bertempat tinggal. Di Kampung atau di Desanya ini Danyang tetap mengawasi dan mengontrol semua makhluk gaib Jin,Setan dan Demit juga Hantu yang berasal dari Roh Manusia. Danyang tetap menjaga supaya makhluk gaib yang berada di Kampung atau di Desa tersebut tidak mengganggu anak cucunya yang bertempat tinggal di Kampung atau Desa tempat tinggalnya.
Dari kepercayaan ini maka dalam adat Jawa di ajarkan supaya jika berkunjung ke Desa atau ke Kampung lain supaya menjaga Sopan-santun dan menghormati kepada Penduduk setempat yaitu penduduk yang tinggal di Desa atau di Kampung tersebut dan juga sopan-santun terhadap makhluk gaib yang berada di Desa atau di Kampung yang Dia kunjungi. Untuk menjaga sopan-santun ini supaya menghormati Tata krama yang berlaku di Desa atau di Kampung tersebut diantaranya jangan usil dan jangan cengengesan dan masih banyak lagi aturan sopan-santun yang harus di jaga supaya tetap Sopan dan tidak melanggar aturan di Desa tersebut.
Kedatangan ke Desa atau ke Kampung lain ini untuk Danyang yang berada di alam ghaib ini juga harus permisi dan menyatakan maksud dan tujuan kedatangan itu yaitu tidak akan mengganggu dan kalau keperluannya sudah selesai akan kembali. Cara permisi ini yaitu menyatakan niat dan tujuan kedatangannya bisa di dalam hati atau di ucapkan dengan lesan.
Kata-kata yang utama adalah menyebut kata "Nyai Danyang Kaki Danyang kang ngrekso lan nguasani Deso....Aku anak putumu...."
Terjemahan bahas indonesia : "Danyang Perempuan Danyang Laki-laki yang merawat dan menguasai Desa....Saya anak cucumu....
pada titik-titik diisi nama Desa yang di datangi dan yang satunya nama orang yang berkunjung ke desa tersebut atau nama anda,hal ini diucapkan jika sudah menginjak tanah tersebut dan sebaiknya diucapkan awal kunjungan kalau bisa pertama kali masuk Desa atau pertama kali menginjakkan kaki di kampung tersebut. Ini semua demi Keselamatan lahir dan bathin hubungan antar makhluk yaitu makhluk gaib dan nyata.
Terjemahan bahas indonesia : "Danyang Perempuan Danyang Laki-laki yang merawat dan menguasai Desa....Saya anak cucumu....
pada titik-titik diisi nama Desa yang di datangi dan yang satunya nama orang yang berkunjung ke desa tersebut atau nama anda,hal ini diucapkan jika sudah menginjak tanah tersebut dan sebaiknya diucapkan awal kunjungan kalau bisa pertama kali masuk Desa atau pertama kali menginjakkan kaki di kampung tersebut. Ini semua demi Keselamatan lahir dan bathin hubungan antar makhluk yaitu makhluk gaib dan nyata.
Ajaran ini sebenarnya bukan pemujaan terhadap makhluk gaib,ajaran ini mengajarkan Kita supaya berhati-hati dan tetap Sopan terhadap makhluk lain walau itu makhluk gaib dan tetap menjaga lingkungan juga terhadap alam termasuk binatang dan tumbuh-tumbuhan,tapi ada komunitas tertentu yang memandang sebagai pemujaan kepada makhluk halus dan di nilai sirik (menduakan Tuhan). Semua itu karena tidak mau tahu apa dan bagaimana sebenarnya, Mereka memvonis tanpa mempelajari.
Adanya Danyang ini biasanya penduduk setempat yang bertempat tinggal di Desa atau Kampung tersebut mempunyai kebiasaan dan tiap Desa atau Kampung tidak sama. Yang hampir sama yaitu jika punya hajatan misalnya akan menikahkan dan Sunatan, ada yang menaruh sesaji ditempat Danyang dan ada juga yang selamatan tumpengan di tempat Danyang. Selain Danyang biasanya ada juga tempat lain yaitu Punden atau semasa hidup orang itu dihormati oleh Penduduk setempat. Semua keperluan ini tujuannya adalah ijin kepada Danyang dan Punden kalau anak cucunya punya Hajatan dan ditempat itu juga diucapkan doa Permohonan Selamat kepada Tuhan
Selain Danyang dan Punden ada juga yang percaya tempat makhluk halus yang perlu di kasih sesaji yaitu minta ijin supaya semua makhluk halus tidak akan mengganggu sampai acara selesai dan seterusnya.
Pesan Larangan Danyang
Tiap-tiap Desa atau kampung punya aturan dan larangan aturan dan larangan ini tidak sama satu dengan yang lain, ada yang mengatakan hal ini berhubungan dengan Suka dan Tidak Suka si Danyang sewaktu hidupnya di Desa atau di Kampung masa lalu. Sebagai contoh di Kampung tempat tinggal Penulis ini, secara turun-temurun ada larangan dari Danyang agar anak cucunya "tidak menggantung Gong" pesan ini sebenarnya adalah tidak boleh punya acara Kesenian yang memerlukan Peralatan Gong di kampung ini yaitu tempat tinggal Penulis sekarang.
Diantaranya yang termasuk menggantung Gong yaitu Musik Tradisional (Gamelan) Kesenian Wayang Kulit, Ludruk, Reok, Jaran Kepang, Campur sari dan lainnya yang memerlukan peralatan Gong dan semua peralatan yang di gantung di peralatan Gong termasuk yang lebih kecil dari Gong, Bentuk dari Gong ini seperti piring terbang bentuknya yaitu lingkaran di tengahnya muncul untuk di tabuh (tempat untuk dipukul supaya berbunyi) dan di belakangnya membentuk rongga persis pesawat piring terbang yang di bawahnya lubang. gong ini digantung Vertikal demikian juga yang lebih kecil. Gong ini terbuat dari pelat logam Kuningan atau pelat logam lainnya bentuknya mirip pesawat piring terbang. Gong merupakan peralatan musik Tradisional yang berdiameter paling besar.
Jika dilanggar larangan ini ada tangguhan yaitu akibatnya " Cures Sandang pangannya atau Cures orangnya" hal ini sebenarnya berat bagi kehidupan di Kampung ini jika dilanggar. Tapi semuanya terserah orang yang bertempat tinggal di kampung ini percaya atau tidak,jika dilanggar akan menerima akibatnya. Cures Sandang pangan yaitu kalau mencari rejeki akan banyak menghadapi rintangan, kalau punya usaha akan bangkrut atua kekayaannya akan berkurang banyak dan bangkrut. Cures orangnnya yaitu akan meninggal Dunia dari salah satu Suami istri yang punya hajat.
Pengamatan Saya hal ini benar-benar terjadi bila dilanggar, rata-rata tidak lebih dari tiga bulan akan terjadi, ada yang usahanya bangkrut sampai tutup usahanya, ada yang rumahnya terjual, ada yang salah satu dari pasangan yang punya Hajat meninggal Dunia semuanya tidak lebih dari tiga bulan. Pesan Danyang ini berlaku bagi yang bertempat tinggal di Kampung ini baik diketahui atau-pun tidak diketahui jika ada larangan Danyang, jika dilanggar akan menerima akibatnya.
Di Desa atau di Kampung lain bisa juga ada larangan dan bisa juga tidak ada larangan. Larangan tiap Desa dan Kampung tidak sama
NB :
- Kita sebaiknya tidak melanggar Pesan Larangan Danyang karena banyak hal-hal gaib yang tidak Kita ketahui dan tidak Kita mengerti walau ada orang yang merasa dirinya berpandangan modern atau merasa lebih hebat dari yang lain tentang hal gaib dan keimanan yang melecehkan Larangan Danyang menganggap takhayul, gugon, klenik dan apa saja yang dikatakann, sekali lagi sebaiknya Kita tidak melanggar rambu-rambu larangan Danyang dimana tempat Anda tinggal
bagiamana kita tahu apa saja larangan larangan dari dhanyang desa kita
BalasHapusDari cerita penduduk asli, biasanya penduduk asli kampung mendapat cerita dari orang tuanya secara turun temurun. Cari penduduk asli dan penduduk itu tahu cerita dari Leluhurnya mengenai Danyang di kampung itu.
HapusTidak semua kampung (desa) punya larangan, bahkan ada juga kesukaan Danyang dimasa hidupnya.....dengan catatan kebaikan dan kebenaran, karena Danyang semasa hidupnya adalah orang yang linuwe maka orang Jawa yang berilmu banyak persyaratan-nya sewaktu berguru dan persyaratan ilmu itu sendiri (pantangan)
Dari cerita penduduk asli, biasanya penduduk asli kampung mendapat cerita dari orang tuanya secara turun temurun. Cari penduduk asli dan penduduk itu tahu cerita dari Leluhurnya mengenai Danyang di kampung itu.
HapusTidak semua kampung (desa) punya larangan, bahkan ada juga kesukaan Danyang dimasa hidupnya.....dengan catatan kebaikan dan kebenaran, karena Danyang semasa hidupnya adalah orang yang linuwe maka orang Jawa yang berilmu banyak persyaratan-nya sewaktu berguru dan persyaratan ilmu itu sendiri (pantangan)