Setelah bosan melihat dan bicara dengan Jin dan roh Manusia, cari yang lain
Di dunia ini aneh dan unik, banyak orang yang bisa bicara dengan Jin dan ada yang memanfaatkan Jin untuk membantu keperluan dan kemauan-nya. Dari ketertarikan ini penulis belajar dari beberapa guru dan hasilnya baik, penulis sering melakukan bicara dengan Jin dan Roh Manusia.
Dari sering praktek ini, penulis dapat mengetahui ada perbedaan yang nyata antara Jin dan Roh Manusia. Jin biasanya menawarkan diri untuk mengabdi dan membantu manusia. Jin datang sendirian juga ada yang datang rombongan, jumlahnya belasan sampai puluhan ribu ada pemimpinnya. Untuk komunitas tertentu kalau ingin mempunyai prewangan pembantu Jin, harus bertarung dulu untuk mengalahkan Jin dan selanjutnya akan dijadikan muridnya bisa juga dijadikan budaknya.
Dari sering praktek ini, penulis dapat mengetahui ada perbedaan yang nyata antara Jin dan Roh Manusia. Jin biasanya menawarkan diri untuk mengabdi dan membantu manusia. Jin datang sendirian juga ada yang datang rombongan, jumlahnya belasan sampai puluhan ribu ada pemimpinnya. Untuk komunitas tertentu kalau ingin mempunyai prewangan pembantu Jin, harus bertarung dulu untuk mengalahkan Jin dan selanjutnya akan dijadikan muridnya bisa juga dijadikan budaknya.
Sedang Roh Manusia memberi kabar tentang yang akan terjadi (keadaan negara, mengenai keadaan yang berhubungan dengan keadaan kekacauan politik dan rakyat), jika akan ada kekacauan komunitas ini ada yang datang memberi tahu, bentuknya sempurna dari Roh bangsawan kerajaan, biasanya yang datang Raja dengan pengawal, Roh komunitas ini luhur budi pekertinya. Datangnya rombongan jumlahnya sedikit dibawah sepuluh, belasan dan sampai puluhan.
Ada komunitas Roh Manusia yang mohon pertolongan supaya menolong mereka dimohon-kan ampun kepada Tuhan yang Maha Pencipta karena dirinya pada saat hidup didunia banyak melakukan dosa-dosa dan bisa diampuni dan diterima Tuhan kalau ada manusia yang hidup didunia mau menolongnya, dengan hati yang tulus mau memohonkan ampun kepada Tuhan. Roh dari komunitas ini datangnya ribuan, sampai puluhan ribu dengan rupa yang aneh-aneh dan bentuknya semunya cacat. Untuk menyampaikan maksud dan tujuan-nya diwakili oleh satu Roh Manusia sebagai wakil komunitas dari rombongan ini untuk menghadap dan menyampaikan maksud kedatangannya.
Setelah penulis lakukan permohonan maaf rombongan Roh yang hadir itu kepada Tuhan Yang Maha Pencipta, bentuknya berubah wujudnya semua menjadi Manusia asli dan sempurna, kemudian mengucapkan terimakasih atas nama rombongan dan atas nama pribadi kemudian pamit, setelah selesai berpamitan semunya hilang dari pandangan mata bathin.
Dari seringnya penulis lakukan komunikasi dengan Jin dan Roh Manusia lama kelamaan bosan juga karena kurang realis dan monoton. Penulis kemudian mencari cara pengembangan untuk berkomunikasi dengan hewan tumbuhan dan ciptaan Tuhan lainnya, disini ada kreatifitas dan banyak hal baru juga ada manfaat-nya.
Dari cerita Nabi Sulaiman bisa bicara dengan Jin juga bisa bicara dengan binatang,dan banyak cerita para Nabi yang mentakjubkan. Nabi juga manusia, bedanya Nabi Manusia pilihan dan mendapat Wahyu dari Alloh. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling mulia dan paling sempurna.
Mungkin Nabi Sulaiman didatangi UFO (dalam cerita disebut Jin) dan bekerja sama untuk mendirikan Istana yang megah dan tiada tandingnya, sampai Ratu Bulgis terkagum-kagum karena menurut cerita bangunan yang sangat megah dan mewah itu dihiasi intan gemerlapan, lantainya terbuat dari kaca yang dibawahnya ada kolam dan Ratu Bulgis menyingkap pakaiannya supaya tidak kena air, disini Ratu Bulgis tertipu, ternyata air berada dibawah lantai.
Dalam cerita ini bukti bahwah teknologi Manusia pada jaman itu sudah tertinggal jauh oleh bangsa Jin. Menurut orang-orang yang pernah menunaikan ibadah Haji istana Nabi Sulaiman ini masih ada. Yang cerita ini ikut paket wisata ke istana Nabi Sulaiman dan menyaksikan istana Nabi Sulaiman masih ada, tapi kondisi-nya banyak yang rusak.
Kalau kita diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dan paling mulia, dimana kesempurnaan dan kemulyaan itu? Kalau Manusia makhluk yang Sempurna dan mulia kok ada peperangan, ada yang jahat, ada yang baik, banyak kekerasan, pencurian, dll. Apakah kita ini bukan makhluk yang paling sombong, hingga merasa bangga sebagai mahluk yang paling sempurna dan paling mulia disisi Tuhan? Apakah Manusia benar-benar diciptakan paling sempurna dan paling mulia disisi Tuhan? Masih banyak lagi pertanyaan yang tak penulis temukan jawabannya.
Pencarian cara komunikasi dengan ciptaan Tuhan ini, penulis melakukan meditasi mohon petunjuk pada Tuhan dan juga menggunakan logika untuk menemukan cara, sampai berbulan bulan. Suatu saat terlintas ingatan penulis pernah baca buku yang menyatakan ahli yoga di negara India ribuan tahun sebelum Masehi telah mendengar suara didalam tubuhnya, setelah diteliti dan didengarkan terdapat 7 (tujuh) titik sumber suara kemudian ditulis dengan lambang-lambang bunyi itu menjadi berjumlah 49 lambang bunyi. Selanjutnya dari 49 lambang bunyi ini menjadi huruf Sansekerta dan merupakan Induk dari semua bahasa dan ucapan Manusia dan merupakan cikal bakal semua huruf dan bahasa yang ada. Disini ada titik terang menuju keinginan untuk berkomuniksi dengan makhluk ciptaan Alloh selain manusia, jin dan roh manusia yang sering penulis lakukan.
Belum lengkap penulis melakukan pencarian sampai beberapa bulan lagi kali ini juga terlintas tentang penggunaan aura. Disini penulis merasa sudah lengkap dan tinggal melakukan pengkajian tentang dua hal yaitu dari 7 sumber bunyi (7 cakra) dan penggunaan aura juga pengkajian pengalaman berbicara dengan Jin, roh manusia dan pengkajian makhluk hidup, benda-benda, unsur Bumi, Air, Angin, Api, Atom-atom. Genetik, Planet, Matahari, Bintang, Galaksi, Ruang, Waktu dan pengkajian lain yang penulis mengerti.
Dari pengkajian ini, penulis temukan kesimpulan, manusia dibekali suatu sistem hidup sangat canggih, pada alat komunikasi berupa multi sistem dan manusia dipersiapkan untuk menjelajah Jagad raya dan penjelajah multi dimensi dengan tahapan melalui evolusi.
Cara untuk melakukan komunikasi dengan makhluk lain penulis temukan, caranya sederhana tidak rumit, ternyata 7 Cakra merupakan Tranciever (pengirim dan penerima gelombang elektromagnetik) multi sistim dan multi bahasa untuk berkomunikasi dengan makhluk lain. Dari cara yang penulis temukan ini penulis berlatih seminggu lima kali sampai cukup untuk praktek eksperimen.
Ada juga yang belum penulis latih karena belum lengkap yaitu bahasa lesan (ucapan), contoh : selain bahasa sehari-hari, bahasa asing yang belum penulis mengerti, untuk bisa mengerti, mengucapkan untuk berbicara dan menulis dengan cepat tanpa belajar. Untuk bisa bahasa Perancis dengan cepat mungkin penulis harus mengkopi memori bahasa dari otak orang Perancis dengan cara ijin atau mencuri. Eksperimen untuk menanamkan memori sudah penulis coba pada binatang yaitu pada ayam jago aduan, merpati aduan, burung kicau aduan, hasilnya baik sesuai yang penulis tanam.
Yang dikembangkan oleh ahli kebanyakan untuk terapi yaitu penghapusan memori penyebab gangguan dan ada juga yang mengembangkan untuk cuci otak. Penghapusan lebih mudah, sedang menanamkan memori agak rumit.
Setelah lama berlatih, intuisi mengatakan sudah cukup dan bisa digunakan, maka penulis melakukan Eksperimen pada burung merpati aduan yaitu perjudian adu burung merpati, cara adu merpati ini yaitu dua burung merpati dilepas pada jarak yang disepakati bisa sekitar 2km sampai 4km, merpati yang datang dan hinggap dulu dirumah merpati atau di sekitarnya adalah yang menang dengan cara memukul kentongan (alat bunyi tradisional dari batang kayu yang dilubangi) atau kentengan (alat bunyi dari pipa besi). Walau penulis tidak suka berjudi, penulis melakukan untuk eksperimen disini realitas kalah atau menang cocok tidak dengan hasil komunikasi.
Pada perjudian burung merpati ini untuk kemenangan berbagai cara mistik dilakukan, ada cara semalam menjelang diadu dibakari kemenyan (cara ini melibatkan Jin), ada yang dibacakan mantra-mantra, ada yang mengunakan kekuatan keris, kekuatan bathin dan banyak lagi cara yang lain.
Kebetulan pada saat itu sudah larut malam, kalau malam minggu biasanya penulis begadang dan ngobrol sama teman-teman. Dalam obrolan penulis menyesuaikan pada teman, yang tidak suka mistik dan spiritual tidak penulis ajak bicara hal ini.
Sedangkan yang penulis lakukan bagi kalangan orang-orang yang menggunakan cara mistik adalah aneh, pada teman yang punya burung Merpati aduan, penulis katakan burung merpatinya akan penulis ajak bicara jika mau diadu. Bagaimana caranya? Lihat saja nanti kan tahu...! Besok-kan hari minggu kalau mau diadu bawa kesini.
Kemudian teman penulis pergi mengambil burung merpati, rumahnya tidak jauh dari tempat kami cangkruk (duduk sambil ngobrol). Kata teman penulis ; Ini biasanya saya adu tapi sering kalah...!!! Setelah teman panulis duduk, penulis katakan ; pegangi burung merpatinya dan hadapkan kepada saya.
Posisi kami sama duduk berhadapan dan dekat, kemudian penulis melakukan konsentrasi dan mohon kepada Tuhan sesuai tujuan, berkomunikasi dengan burung merpati. Setelah itu penulis hidupkan 7 Cakra sebagai tranciever (sebagai pemancar dan penerima) contoh alat modern HP yang anda pergunakan tiap hari. Pada setelan sinkronisasi gelombang alfa untuk berkomunikasi, burung merpati penulis pandang dan memerlukan waktu tidak lebih dua menit
Setelah itu penulis katakan kepada yang punya burung merpati dari hasil komunikasi dengan bahasa ucapan, penulis katakan kalau burung merpati ini mau diadu dan kondisi fisiknya baik dan akan menggunakan semua kemampuan untuk memenangkan. Dalam aduan ini merpati bisa memenangkan sebatas kemampuannya yaitu dua kali aduan. Jika lebih dia tidak sanggup dan kalau dipaksa dia suka-suka saja, karena tenaganya tidak mampu.
Dalam pembicaraan dengan burung merpati ini sama seperti kita bicara, bedanya bukan bahasa lesan tapi bahasa bathin berupa getaran gelombang elektromagnetik, reaksi pada burung merpati dan juga burung-burung yang lain dapat dilihat pada bulu badan dan lehernya bergerak-gerak membuka ada yang sampai sudut 800 derajat dari permukaan kulit.
Aduan pertama melawan merpati yang terbaik yaitu belum ada yang mengalahkan didua kampung dan merpati ini sudah punya nama dikalangan adu burung merpati, karena siapapun yang berani taruhan melawan burung merpati ini sama saja setor uang yaitu akan kalah.
Pada aduan pertama ini merpati yang penulis pakai Eksperimen dapat mengalahkan lawannya yaitu menang dan banyak yang penasaran bagaimana rupa burung merpati yang mengalahkan si burung merpati yang tak pernah terkalahkan itu, sehingga penggemar adu burung merpati berbondong-bondong ingin melihatnya. Sehingga ramailah disekitar rumah burung merpati (bekupon) itu, banyak orang-orang berkumpul ingin menyaksikan aduan yang kedua.
Pihak yang menang menunggu dari pihak yang kalah, apa akan diadu lagi atau tidak itu terserah dari pihak yang kalah, begitulah caranya. Setelah kelompok yang kalah berunding, bila mau diadu lagi memberikan kabar kepada pihak yang menang kalau akan diadu lagi dengan tempat yang dinginkan pihak yang kalah, disini terjadi tawar-menawar dimana tempat melepas burung merpati itu. Jika jadi (OK), masing-masing mengumpulkan uang taruhan dari penggemar adu burung merpati yaitu tugas Jaga tengah dan membawa uang taruhan yang bertemu di jarak tengah kedua pihak yang masing-masing untuk menentukan besarnya uang taruhan.
Transaksi disetujui dan bertambah banyak-lah yang ingin melihat bagaimana merpatinya kalau menukik (meluncur ke bawah) dari ketinggian itu, kecepatan-nya sampai dimana, apa tidak njepat (membalik terbang) disini kecepatan dan tukikan menentukan kecepatan untuk hinggap dipendaratan rumah burung merpati atau disekitarnya boleh saja.
Jika sudah ditentukan tinggal mendengarkan suara kentong atau kenteng, pada masing-masing pihak memerluka 4 (empat orang) untuk melaksanakan adu burung merpati,jadi semuanya berjumlah 8 (delapan orang) ini pada jarak sedang, jika jaraknya jauh bisa lebih karena kentongan harus disambung dengan suara kentongan supaya dapat didengar oleh Jaga tengah yang membawa taruhannya.
Pada aduan yang kedua gandeng (ber-iringan dengan lawannya) dari ketinggian burung merpati menukik tajam langsung hinggap pendaratan rumah burung merpati ini menang lagi dan untuk selanjutnya lawan dari burung merpati ini tidak berani melawan lagi karena dua kali aduan selisih jarak kentongan-nya jauh. Dari pagi hari dua kali aduan setelah menang dua kali tidak
ada lawan lagi.
ada lawan lagi.
Dari eksperimen merpati ini sampai puluhan kali dan hasil percobaan mencapai seratus persen, yaitu mana merpati yang mau diadu dan tidak dan berapa kali kesanggupan merpati itu untuk memenangkan aduan. Merpati yang mau diadu menang sesuai kesanggupannya. Jika merpati tidak mau diadu kemudian tetap memaksa (paksaan ini oleh yang punya merpati atau teman yang punya merpati) maka merpati kalah dan terjadi berulang kali hal ini.
Yang mencapai seratus persen lainnya adalah komunikasi dengan pohon-pohon besar, untuk komunikasi dengan pohon diperlukan bahasa visual walau tidak banyak,saya ketahui karena pohon suka mengirimkan visual, sehingga kalau merasa perlu penulis juga mengirimkan bahasa visual dan dapat dimengerti. Pada percobaan yang lain selain burung merpati, yang terendah berkisar enampuluh persen pada burung kicau.
NB :
- Mohon maaf buku yang saya baca lupa karena sudah lama,demikian juga tulisan saya yang lain jika dari referensi buku dan tidak Saya tulis judul buku dan karangan siapa dan penerbit, sekali lagi mohon maaf dan jika ingat atau ada bukunya akan saya tulis buku referensinya karangan siapa dan penerbitnya. Kalau tidak salah judul buku itu Kesadaran Supra, penulisnya Ananda Marga.
- Jika Anda seorang Praktisi akan bisa mempraktekkan dengan tambahan berlatih, karena komunikasi dengan hewan tumbuh-tumbuhan Jin dan sebagainya bukan merupakan ilmu inti, tapi termasuk aplikasi. Jika Praktisi ada bakat dan kepekaan ini akan dapat melakukan.
Hebat...kok bisa ya ternyata manusia bicara sama tumbuhan dan hewan..
BalasHapusSebenarnya Manusia normal bisa tergantung dari ketekunannya dan latihan yang rutin, cara ini memerlukan pernafasan halus tidak boleh tegang. sebenarnya Otak Manusia dan tulang belakang + saraf merupakan keajaiban, bisa mengeluarkan gelombang otak untuk dipancarkan dan juga bisa menerima gelombang untuk diterjemahkan ke bahasa yang dapat dimengerti dengan pikiran sadar.
HapusSebenarnya bagi Penulis biasa aja kok, sama saja seperti kalau kita belajar di sekolahan misal belajar membaca dan berhitung dsb, kalau sudah bisa ya biasa aja !
Yang hebat itu yang menciptakan Manusia yaitu Tuhan !
ajarin dong
BalasHapusAlhamdulillah..Puji Tuhan...Anda dikarunia kemampuan oleh Tuhan suatu kebaikan. Dari tata bahasa Anda dapat saya baca adanya kesiapan mental dan akal budi Anda untuk menerima karunia tersebut. Tenang, sadar, dan rasional, juga lugas (tidak sombong). Saya ucapkan selamat dan saya berharap Anda akan dapat mempertahankan keadaan yang demikain. Saya doakan pula semoga Tuhan akan membimbing dan mengarahkan jalan hidup Anda untuk menuju dan menemukan "Ilmu Inti"nya selain dari "ilmu-ilmu aplikasi" tersebut. (Amin)
BalasHapusSalam,
M. Muhtarom (Solo)
mmmuhtarom@gmail.com
@ Muhammad Muhtarom, SH. MH.Sabtu, 26 April 2014 08.37.00 WIB
HapusAmin....terimaksih doa Anda juga memberikan dukungan dan semangat kepada saya.....semoga anda sehat-sehat selalu dan hidup bahagia.