Ratu nyamuk-2
Pada hari yang ditentukan maka saat yang bahagia dinanti telah datang, untuk menjadi suami istri, selanjutnya kehidupan hari demi hari dilalui dengan kebahagiaan. Tidak ada pertengkaran dan juga suami yang setia tidak pernah marah. Kehidupan rumah tangganya harmonis tidak pernah kekurangan suatu apapun, sandang dan pangan tercukupi. Tapi ada yang belum lengkap dari perkawina yang sudah lama itu belum dikaruniai seorang anak yang dinanti nanti, ini sering menjadi pembicaraan akan tetapi keduanya tetap sabar dan keluarganya tetap harmonis dan bahagia.
Suatu hari pada saat belanja ke pasar Wanita itu digoda oleh tetangganya dijalan, wanita itu tetap tidak bergeming dengan iming-iming dengan kehidupan yang lebih dari suaminya yaitu dengan kekayaan yang menyenangkan. Bagi wanita itu harta benda bukan ukuran cinta, akan tetapi kesetian suaminya adalah segalanya karena suaminya tidak pernah menggoda wanita lain. Tetangganya laki-laki benar-benar terpesona kecantikannya, setiap ada kesempatan laki-laki itu menggodanya dan merayu dengan berbagai bujuk rayu dan iming-iming harta benda kekayaan. Wanita itu tetap pada pendiriannya tidak goyah sedikitpun hatinya meskipun selalu di iming-iming harta benda dan uang juga didiming-iming dengan emas permata masih tidak tergoyahkan.
Suatu saat suaminya mengetahui dan terjadilah rasa cemburu dan curiga sehingga terjadilah cecok dan pertenggkaran, suaminya itu benar benar marah dan wanita itu menjadi sedih dan malu. Pertengkaran ini membuat hubungan rumah tangganya kurang harmonis. Suatu saat bertemu lagi dengan laki-laki itu dan menggodanya lagi. Kali ini wanita itu tidak memafkan, karena menjadi sumber pertengkaran dengan suaminya. Wanita itu belum ada yang tahu termasuk suaminya tidak tahu kalau dirinya itu adalah Ratu nyamuk penghisap darah.
Karena kesabaranya sudah habis maka pada malam hari di kamar rahasianya mengadukan keluhannya kepada nyamu-nyamuk abdinya yang merupakan rakyatnya yang setia, besarnya nyamuk lebih besar dari nyamuk jaman sekarang yaitu seukuran lalat atau tawon. Mengatakan kepada nyamuk-nyamuk itu kalau Sang ratu jengkel dan ingin menghisap darah Tetangganya yang selalu menggoda dan merayu itu sampai tetangganya itu mati kehabisan darah. Para nyamuk yang setia menyediakan makanan Ratunya setiap hari itu semuanya sepakat untuk menghisap darah tetangganya itu sampai habis dan dipersembahkan kepada Ratunya darah itu. Penghisapan darah ini biasanya dengan jalan menghisap darah jika manusia lengah dan mengambil hanya sedikit tidak sampai sakit dan tidak sampai mati.
Dari kejengkelan dan rasa marah itu, maka Sang Ratu memerintahkan untuk menghisap darah laki-laki yang menggodanya sampai habis, kemudian para nyamuk mengumpulkan teman-temannya sampai jumlahnya puluhan ribu dan mengatakan akan menghisap darah manusia yang mengoda Ratunya itu sampai kehabisan darah dan darah orang itu akan depersembahkan kepada sang Ratu. Mendengar Ratunya yang memerintahkan itu semua nyamuk yang hadir siap menyerang dan waktunya ditenntukan pada malam hari saat laki-laki tidur dan darah dipersembahkan kepada Sang Ratu tercinta.
Pada waktu yang ditentukan nyamuk yang Jumlahnya Puluhan ribu itu dan besarnya sebesar tawon menyerang, dan suara terdengar mendengung menuju kamar laki-laki penggoda itu. Laki laki itu tidur dan terkejut saat digigit nyamuk begitu banyaknya dan laki-laki itu berusaha menyelamatkan diri dengan berbagai cara tapi nyamuk sangat banyak dan laki-laki penggoda itu tidak bisa menyelamatkan diri hingga darahnya habis dihisap oleh nyamuk yang jumlahnya puluhan ribu itu. Kemudian darah hasil dari penyerangan dipersembahkan kepada Sang Ratu dan tanpa diketahui siapapun termasuk Suaminya.
Di dalam kamar rahasia itu darah hasil menhisap itu dikeluarkan dari perut para nyamuk dan ditampung dalam wadah yang sudah disiapkan untuk menampung darah dari hasil serangan laki-laki penggoda itu,d setelah darah cukup terkumpul, Ratu Nyamuk yang Cantik itu menghisapnya seperti biasa kalau dia makan dari wadah itu. Suaminya tidak tahu kalau setiap hari dirinya menghisap darah dari wadah yang disiapkan untuk menampung darah manusia hasil dari para nyamuk yang mengabdi pada Sang Ratu yaitu dirinya itu. Bisanya darah dari hasil mencuri dan para nyamuk abdinya itu dengan teratur mrnyiapkan darah hasil mencuri, darah dihisap pada sat manusia itu lengah dan tidak dsampai sakit atu mati.
Dengan matinya lelaki yang biasa menggoda dan merayunya itu maka keharmonisan mulai berangsur-angsur pulih dan kehudupan rumah tangga itu tentram kembali seperti sebelumnya. Suami Ratu Nyamuk itu sering melamun karena sampai sekarang ini belum punya seorang anak-pun. Suatu saat membayangkan dan berfikir mengapa istrinya kok melarang satu kamar itu tidak boleh dilihat dan merupakan persyaratan pernikahannya dan mengapa tiap hari Istrinya itu sering masuk dan keluar dari dalam kamar itu. Dengan rasa penasaran itu maka terfikirlah untuk mengintip dari celah kamar itu. Celah kamar dicarinya dan menemukan celah kecil untuk mengintip, tinggal menungu saat Istrinya nanti masuk kamar maka di-intplatlah.
Dengan hati berdebar-debar dan rasa hati penasarsaran menunggu Istrinya masuk ke dalam kamar rahsia itu. Apa sebenarnya yang dikerjakan didalam kamar oleh Istrinya itu kok sampai menjadi persyaratan pada saat melamarnya dan sampai sekarang dia setia dan memegang janjinya itu. Tapi kali ini penasaran dan ingin mengintip Istrinya didalam kamar dari celah yang ada.
Waktu sudah mendekati jam biasa istrinya masuk kedalam kamar dan semakin tegang fikirannya. Kini dilihatnya Istrinya itu mulai berjalan menuju kamar rahasianya dan seperti biasa seakan tidak ada apa-apa dirinya pura–pura tenang-tenang saja. Istrinya itu malai masuk kamar dan secara diam diam menuju celah yang sudah diketahui sebelumnya. Denga hati penasaran dan jantung berdebar-debar di-intiplah. Dilihatnya Istrinya itu menuju suatu wadah besar terbuat dari tanah liat dan bentuknya seperti mangkok besar, yang biasa dinamakan Jamban tempat menaruh air untuk mandi yaitu terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai membara dan bisa dinamakan juga Gerabah.
Dilihat Istrinya itu mendekat dan melihat ke dalam Jamban itu kemudian dilihitnya mulutnya mulai berumah memanjan dan bebentuk seperti kerucut dan terus memanjang sampai dapat menjangkau cairan merah dalam wadah itu dan terkejutlah laki-laki itu itu kan darah segar dan mengapa banyak nyamuk yang berada dalam kamar itu dan Istrinya itu tidak digigit nyamuk. Nyamuk keluar masuk dan memuntahkan darah yang berasal dari perutnya. Berrfikirlah dan tahulah dia kalau Istrinya itu sebenarnya seseekor nyamuk besar dan bukan asli manusia, dan befikirlah kalau Istrinya itu sebenarnya adalah Siluman Nyamuk, rasa takut dan bingung berkecamuk dalam pikirannya.
Tidak diketahui kalau kemudian ada seekor nyamuk mengetahui kalau suami Ratunya itu sedang mengintip dan melanggar janjinya, nyamuk itu kemudian melapor kepada ratunya kalau suaminya sedang mgintip Ratunya itu dari celah. Dengan hati terkejut makan paginya itu dihentikan dan keluar dari kamar. Dihampiri Suamimya itu dan Suaminya itu ketakutan telah melanggar janjinya. Dikatankan oleh nyamuk itu kalau perjanjian yang disepakati sudah dilanggarnya maka dari pertanyaan yang biasa ditanyakan suamminya yaitu anaknya bukan berujud manusia akan tetapi berwujud nyamuk yang jumlahnya banyak yang sekarang diantaranya berada dalam kamar bersama dengan abdi-abdi yang melayani dirinya. Dikatakan pula Kalau dirinya itu sebenarnya Ratu dari nyamuk dan memimpi para nyamuk dimuka bumi ini.
Karena Suaminya sudah melanggar perjanjian yang disepakati maka pamitlah kepada Suaminya kalau dirinya sudah tidak bisa menjadi Istrinya lagi dan akan pergi dari rumah itu bersama semua abdi dan anak-anaknya, anak-anaknya diajak semua Karena semua anak dari buah perkawinanjya itu semuanya berujud nyamuk. Setelah bicara itu kemudian Ratu nyamuk itu dari belakang tubuhnya mualai keluar sayapnya yang besar dan setelah bentuknya sayapnya sempurna dengan cepat itu pamit Kepada suaminya dan akan pergi tidak akan pernah kembali.
Ratu Nyamuk itu kemudian memanggil semua anak-anaknya dan abdinya untuk diajak terbang dan pergi, tidak lama berkumpul dan siap terbang. Ratu Nyamuk itu pamit sekali lagi kepada Suaminya dan terbanglah kemudian bersama semua anak-anaknya dan semua abdinya. Suara mendengung dan Ratu nyamuk itu pergi meninggalkan suaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya sangat Gembira dan ber-terimakasih atas Perhatian Anda,kritik dan saran Anda...Kami perlukan demi kemajuan Kita bersama dan Terimakasih.